SMJTimes.com – Penduduk di negara-negara Asia cenderung memiliki tubuh lebih pendek dari pada penduduk di Eropa. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan genetik antara orang Asia dan orang Eropa. Dikutip dari Halodoc, faktor genetik menjadi faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi manusia dan menyumbang sekitar 60 sampai 80 persen. Sedangkan 20 sampai 40 persen lainnya dipengaruhi dari faktor lingkungan dan nutrisi yang dikonsumsi.
Ilmuwan pun juga menyebutkan bahwa ada lebih dari 700 varian gen berbeda yang menentukan tinggi badan. Namun, di beberapa kasus menunjukkan anak jauh lebih tinggi atau jauh lebih pendek dari orang tua mereka. Untuk kasus tersebut sangat mungkin pertumbuhan tinggi badan anak dipengaruhi oleh faktor lainnya di luar genetik.
Kendati demikian, ternyata tidak hanya faktor genetik yang menyebabkan orang bertubuh pendek. Ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan.
Faktor pertama adalah Hormon. Hormon sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tubuh. Hormon ini termasuk hormon tiroid, hormon pertumbuhan manusia, dan hormon seks seperti testosteron dan estrogen. Kelainan yang terjadi pada hormon dapat mengubah pertumbuhan serta tinggi badan manusia secara keseluruhan.
Anak-anak yang mengalami hipotiroidisme (tiroid rendah) atau gangguan kelenjar pituitari, mungkin akan memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan rata-rata tinggi orang tua mereka. Selain membuat badan bertumbuh pendek, gangguan hormon lain juga dapat menyebabkan gigantisme atau jangkung. Gigantisme disebabkan karena terlalu banyak hormon pertumbuhan manusia yang diproduksi oleh tumor kelenjar hipofisis.
Selanjutnya, jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang yang bertubuh pendek. Perempuan cenderung tumbuh lebih cepat dari pada laki-laki di awal pertumbuhan. Hal ini disebabkan karena perbedaan masa pubertas. Kemudian, saat laki-laki sudah mencapai masa pubertas, ia akan tumbuh tinggi lebih cepat dari perempuan.
Nutrisi memiliki peranan penting terkait tinggi badan meski hanya berpengaruh 20 sampai 40 persen. Anak-anak yang tidak mendapat cukup nutrisi kemungkinan tidak tumbuh setinggi anak-anak yang tercukupi gizi dan nutrisinya.
Anak-anak perlu mengonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang, namun juga bervariasi. Mereka dianjurkan memperbanyak asupan buah dan sayuran agar mendapatkan semua vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang.
Nutrisi ini juga dipengaruhi oleh kemudahan akses dalam mendapatkan makanan bernutrisi dan gizi seimbang. Seseorang yang memiliki kondisi ekonomi berkecukupan cenderung lebih mudah mendapatkan makanan bergizi dan berkualitas tinggi.
Faktor lainnya adalah kondisi bawaan saat lahir. Misalnya, achondroplasia (dwarfisme) atau penyakit kerdil. Kondisi ini merupakan kelainan pertumbuhan tulang langka yang diturunkan dalam keluarga. Adapula sindrom Turner yang menyebabkan keterlambatan dalam masa pubertas. Sindrom Turner ini tidak diturunkan dalam keluarga.
Demikian beberapa faktor mengapa orang bertubuh pendek.
Komentar