Pembangunan Green Data Center, Upaya Kurangi Emisi Karbon

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Perusahaan Schneider Electric Indonesia ditunjuk oleh  PT Dunia Virtual Online dalam pengembangan pusat data berkelanjutan atau green data center sebagai upaya mengurangi karbon. Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia, Yana Achmad Haikal menuturkan green data center menjadi fokus industri untuk mendukung kegiatan operasional data center.

“Pemilihan solusi dan teknologi data center yang mengusung konsep ramah lingkungan dapat mengoptimalkan siklus hidup data center, juga sangat penting dalam mendukung ketahanan data center,” tutur Yana, dikutip dari Tribunnews (14/2).

Menurut studi internal, tahun 2025 penggunaan energi oleh industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diperkirakan akan membengkak hingga 20,9 persen dari total global, dan menyumbang 5,5 persen dari emisi gas rumah kaca global.

Yana juga menjelaskan konsumsi listrik terbesar di Industri TI berasal dari data center. Sistem pendinginan mengonsumsi listrik paling banyak di dalam fasilitas data center. Jumlah ini mencapai 37 persen dari total konsumsi listrik, dan membutuhkan sumber daya air yang besar. Maka dari itu, dibutuhkan sistem pemantauan real time guna mengukur efektivitas operasional fasilitas data center dalam penggunaan listrik, air dan sumber daya lainnya.

PT Dunia Virtual Online mendukung pembangunan infrastruktur data centernya yang diberi nama AREA31, yang berlokasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Infrastruktur AREA31 menjadi green data center dengan visibilitas menyeluruh, termasuk konsumsi energi, memiliki kemampuan untuk memproses dan menganalisis data secara akurat dan real time.

AREA31 memiliki satelit teleport dan menyediakan kapasitas hingga 25 MegaWatt. Nantinya, juga akan tersedia 8 Data Hall yang mengakomodasi 1.200 rack.

Komentar