SMJTimes.com – Puan Maharani, ketua DPR RI perempuan pertama di Indonesia ini selalu mendorong kesetaraan gender.
“Saya Alhamdulillah dapat memberi satu kebanggaan kepada orang tua saya. Saya diberikan penghargaan sebagai Doktor Honoris Causa. Saya dianggap sebagai politikus yang dapat berkontribusi kepada bangsa dan negara sehingga dikasih penghargaan,” kata Puan.
Meskipun demikian, Puan mencurhatkan isi hatinya yang sangat berat untuk menjadi perempuan di Indonesia. Bahkan dalam curhatannya tersebut, Puan menangis.
“Saya merasakan ternyata berat banget ya jadi perempuan Indonesia. Nggak semudah yang dibayangkan bisa menjadi Menko PMK, Ketua DPR. Mencapai itu ternyata nggak mudah,” ucapnya.
Ia mengaku jalan untuk menjadi pemimpin dan menyejahterakan rakyat sangatlah sulit.
“Itu beban terbesar, ternyata nggak mudah, sudah berusaha kerja sebaik-baiknya, semampunya, tapi kok tetap salah terus. Itu kan beban batin juga,” ungkapnya.
“Saya sempat mikir kenapa ya begini terus, apa karena saya perempuan ya. Tapi saya merasa mungkin iya juga. Apa di Indonesia belum siap ya menerima seorang perempuan untuk maju menjadi pemimpin, di mana pun posisinya,” lanjutnya.
Padahal, dalam sistem negara demokrasi perempuan dan laki-laki memperoleh hak yang sama.
“Jadi saya sedang menceritakan dua sayap burung ya, harusnya kita bisa seiring sejalan antara laki-laki dan perempuan dalam demokrasi di Indonesia,” kata Puan.
“Makanya saya di situ merasa saya harus bisa. Karena Ibu Mega selalu mengajarkan kamu harus bisa karena ini perjuangan kamu dan mama. Dan bukan cuma perjuangan untuk kita berdua saja, Puan. Tapi buat perempuan-perempuan Indonesia,” kata dia. (*)
Komentar