SMJTimes.com – Kriminolog mengungkapkan bahwa penembakan Brigadir Yosua merupakan pembunuhan berencana, Hal ini diungkapkan oleh Mustofa sebagai saksi ahli.
“Berdasarkan ilustrasi tadi dan juga berdasarkan kronologi yang diberikan oleh penyidik kepada saya, saya melihat di sana terjadi perencanaan,” kata Mustofa saat menjadi saksi ahli di sidang lanjutan kasus pembunuhan Yosua dengan terdakwa Ferdy Sambo dkk di PN Jaksel, dikutip dari Detik News, pada Senin (19/12/2022).
Mustofa mengatakan Eliezer yang mempunyai pangkat palling rendah tidak dapat menolak perintah dari Ferdy Sambo.
“Dan kemudian mengapa Richard bersedia melakukan karena dalam institusi hubungan kerja itu dia paling bawah, bhayangkara dua pangkat paling rendah, sementara yang memerintahkan amat sangat tinggi,” tutur Mustofa.
“Kemudian barangkali di antara ajudan maupun pembantu rumah tangga di sana, dia juga paling junior barangkali ada di sana sehingga kemungkinan melakukan penolakan menjadi lebih kecil apalagi dia masih baru menjadi anggota polisi takut kehilangan pekerjaan dan seterusnya itu barangkali yang berpengaruh dan memang ada perencanaan,” tambah dia.
Ia lantas menjelaskan dalam kejadian yang terjadi pada bulan Juli tersebut terdapat aktor intelektual yang mengatur tugas dan skenario dari penembakan hingga pembunuhan.
“Di dalam perencanaan pasti ada aktor intelektual yang paling berperan di dalam mengatur kemudian dia akan melakukan pembagian kerja, membuat skenario apa yang harus dilakukan oleh siapa, mulai dari eksekusi sampai tindak lanjut setelah itu agar supaya peristiwa tadi tidak terlihat teridentifikasi sebagai suatu pembunuhan berencana dan itu perencana tadi tidak kelihatan sekali di dalam kronologi,” ujar Mustofa.
“Barangkali kalau istri dari terdakwa, barangkali dalam taraf kurang lebih sama, karena majikan sementara yang lain-lain diikutsertakan itu dalam keadaan dia bawahan sehingga kemungkinan untuk menolak menjadi lebih kecil apalagi barangkali kerja lama hubungan emosional saudara lebih terbangun sehingga lebih mendorong untuk melakukan,” kata Mustofa. (*)
Komentar