SMJTimes.com – Istri Brigjen Hendra Kurniawan, Seali Syah menceritakan bagaimana komunikasi antara suaminya dan Ferdy Sambo ketika kejadian pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat terjadi.
Dilansir dari Detik news, komunikasi keduanya itu terjadi ketika Hendra telah dinonaktifkan sebagai Karopaminal Divisi Propam Polri.
“Kayak ‘Ndra cuma elo orang yang gue percaya, demi Tuhan’ gitu kan,” ujar Seali.
Suaminya tersebut pun kemudian memberikan semangat kepada Ferdy Sambo lantaran belum mengetahui skenario yang dibuat atasannya itu.
“Habis itu suami bilang ‘Ya udah lah Bang, ya kita kuat-kuat diri aja’ dia bilang gitu,” tutur dia.
Seali Syah juga menceritakan suaminya yang tidak mengetahui kejadian sebenarnya dan hanyan meyakini skenario yang telah disampaikan Sambo kepada suaminya soal baku tembak yang terjadi.
“Ya udah beliau (Ferdy Sambo) cuma bilang ‘Masalahnya ini bini gue Bro, gue kepikiran harga diri sebagai suami, sebagai kepala rumah tangga’ gitu,” tuturnya.
Kemudian pada hari kejadian, Hendra diminta untuk datang ke rumah dinas Ferdy Sambo. Ia tiba pada pukul 19.00 WIB. Dan tidak langsung masuk ke TKP, lantaran Sambo mengajaknya ngobrol di dalam garasi.
Saat itulah, Hendra diceritakan Sambo skenario yang dibuatnya.
“Karena suami juga nyampe TKP itu kan 1,5 jam lebih setelahnya kan. Jadi yang suami ceritain ke aku ‘Iya Mah, Mba Putri (istri Ferdy Sambo) lagi tidur, mereka kan biasa tuh setiap habis pulang dari luar kota, mereka PCR dulu, ya biasalah mereka ke rumah singgah nggak langsung ke Saguling, gitu,” Seali menuturkan kembali perkataan suaminya.
“‘Terus habis itu Mba Putri mungkin capek habis perjalanan mungkin tidur di bawah’, dibilang gitu, ‘terus ya begitulah terjadi tragedi yang Brigadir J masuk ke dalam kamar (melakukan dugaan pelecehan), nyekek, terus nodong senjata terus Ibu teriak’,” kata Hendra yang ditirukan Seali.
Perlu diketahui sebelumnya, Sambo mengucapkan permintaan maafnya kepada Kapolri lantaran telah menyebarkan berita bohong.
“Kepada institusi yang saya banggakan, Polri, dan khususnya kepada bapak Kapolri yang sangat saya hormati, saya memohon maaf dan secara khusus kepada sejawat Polri yang memperoleh dampak langsung dari kasus ini saya memohon maaf, sekali lagi saya memohon maaf akibat timbulnya beragam penafsiran serta penyampaian informasi yang tidak jujur dan mencederai kepercayaan publik kepada institusi Polri,” kata Ferdy Sambo dalam surat yang dibacakan oleh Arman Hanis, di Jl Saguling III, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2022).
“Izinkan saya bertanggung jawab atas segala perbuatan yang telah saya perbuat sesuai hukum yang berlaku,” tambah dia.
Ia kemudian meminta maaf juga kepada teman-temannya yang telah membuat mereka dicopot dari jabatannya.
“Izinkan saya sebagai manusia yang tidak lepas dari kekhilafan secara tulus meminta maaf dan memohon maaf sebesar-besarnya, khususnya kepada rekan sejawat Polri beserta keluarga serta masyarakat luas yang terdampak akibat perbuatan saya, yang memberikan informasi yang tidak benar serat memicu polemik dalam pusaran kasus di Duren Tiga yang menimpa saya dan keluarga.” Tutur dia.
“Saya akan patuh pada setiap proses hukum saat ini yang sedang berjalan dan nantinya di pengadilan akan saya pertanggungjawaban,” katanya.
Tidak lupa, Sambo mengatakan melakukan tindakan mengerikan itu lantaran ingin melindungi keluarganya.
“Saya adalah kepala keluarga dan murni niat saya untuk menjaga dan melindungi marwah dan kehormatan keluarga yang sangat saya cintai,” kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Detik News dengan judul “Eksklusif: Seali Syah Ungkap Komunikasi Terakhir Ferdy Sambo ke Brigjen Hendra”
Komentar