Rembang, SMJTimes.com– Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang mengimbau agar petani gunakan pupuk organik untuk menjaga kualitas tanah.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang mengimbau para petani untuk tidak selalu menggunakan pupuk non-organik. Petani bisa mulai mengganti pupuk organik dengan teknik selang-seling.
“Pada musim tanam pertama mungkin pakai pupuk kimia tidak masalah. Tapi mungkin selanjutnya bisa pakai pupuk organik. Supaya menjaga kualitas tanah,” kata Mochammad Setiarta selaku Kasi Pupuk, Pestisida, dan Alat Mesin Pertanian pada Rabu (01/12/2021).
Setiarta juga memberikan penjelasan perbedaan tanah yang menggunakan pupuk organik dan pupuk non-organik. Hasilnya kesuburan tanah akan berkurang jika selalu terpapar pupuk non-organik.
Pada tanah yang selalu terpapar pupuk non-organik, tanah akan bersifat asam. Keasaman tanah yang terlalu tinggi akan mempengaruhi kualitas hasil panen.
“Tanah yang terlalu asam berakibat tanaman menjadi kerdil di saat masa tanam kedua. Sehingga panen kedua akan kurang maksimal,” jelas Setiarta.
Hal tersebut juga selalu dijelaskan kepada petani setiap ada penyuluhan. Setiarta mengungkapkan, hambatan yang terjadi saat ini karena masyarakat masih suka sesuatu yang praktis dan instan.
“Memang kalau pakai yang kimia, hasilnya akan terlihat lebih cepat. Tapi jangka panjang nanti baru terasa kalau tanah sudah berkurang kesuburannya,” ungkap Setiarta.
Sementara itu, sampai saat ini Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang menilai para petani sudah mau beralih untuk menggunakan pupuk organik, meskipun masih ada campuran pupuk non-organik pada setiap musim tanam.
Hal tersebut dinilai merupakan kabar yang baik, karena masyarakat sudah mulai sadar akan pelestarian kualitas tanah. Dengan penggunaan pupuk organik dan non-organik yang seimbang maka tanah akan menjadi subur. (*)
Komentar