Rembang, SMJTimes.com – Pemerintah Kabupaten Rembang bekerja sama dengan PD BPR BKK Lasem siapkan dana sebesar Rp 6 miliar untuk peminjaman model UMKM di Kabupaten Rembang. Akan tetapi Bupati nyatakan, penyerapan modal tersebut belum maksimal.
Program yang diusung oleh Abdul Hafidz selaku Bupati Rembang selama 2 tahun tersebut, bertujuan untuk memberikan modal pinjaman kepada pelaku UMKM dengan maksimal pinjaman Rp 5.000.000.
Akan tetapi nyatanya, penyerapan modal untuk UMKM tersebut dirasa belum maksimal. Hal itu disampaikan oleh Bupati dalam sambutannya di Desa Selopuro, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang.
“Yang butuh modal langsung ke BKK, tanpa agunan tanpa bunga,” kata Bupati dalam sambutannya, pada senin (22/11/2021).
Dalam sambutannya itu Bupati masih menyayangkan jika dana sebesar Rp 6 miliar yang sudah diserahkan kepada PD BPR BKK Lasem tersebut belum dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM. Padahal bantuan model tersebut sangat bermanfaat di kala pandemi seperti ini.
“Kalau tidak ada yang ambil pinjaman kan eman-eman” tegas bupati.
Sementara itu, dalam acara penyerahan sertifikat tanah yang dihadiri oleh kepala selopuro, Camat Lasem, Ketua BPN, maupun Kepala Dinindagkop UMKM, Hafidz mengatakan pembagian sertifikat ini bisa menjadi salah satu jaminan untuk mengambil modal bagi para pelaku UMKM.
“Bapak Ibu yang yang modelnya kurang, bisa pinjam ke BKK maksimal 5 juta atau memakai sertifikat untuk jaminan mengambil hutang” tegasnya.
Meskipun begitu, Bupati berharap agar penggunaan sertifikat untuk jaminan mengambil utang digunakan secara bijaksana. Pihaknya berharap, jika masyarakat belum terlalu membutuhkan modal lebih dari Rp 50 juta sebaiknya sertifikat tersebut disimpan di rumah saja.
“Itu kalau Bapak Ibu memang benar-benar membutuhkan modal kalau tidak sertifikatnya disimpan di lemari saja” pungkasnya. (*)
Komentar