Pati, SMJTimes.com – Salah satu pengusaha bus pariwisata di Kabupaten Pati mengaku mengalami kerugian miliaran rupiah akibat terdampak pandemi Coronavirus Disease atau Covid-19.
Destinasi Wisata yang tutup membuat jasa penyewaan bus pariwisata sepi peminat. Sudah satu tahun lebih pengusaha bus memarkirkan kendaraannya. Mereka sudah lama tidak memperoleh pendapatan.
Soegihharto, pengusaha bus pariwisata itu pun terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada seluruh karyawannya. Langkah ini terpaksa dilakukan demi mengurangi beban pengeluaran.
“Kerugian Rp5 miliar sampai Rp7 miliar. Karyawan sudah saya PHK semua,” ujar lelaki paruh baya yang memiliki badan usaha PO. Soegiharto saat ditemui di samping Taman Kota, Kamis (22/7/2021) lalu.
Sebanyak lebih dari empat puluh karyawan telah diberhentikan sejak awal pandemi Covid-19 melanda. “Ada sekitar 40-an karyawan. Mulai dari awal pandemi itu. Mulai Maret 2020,” lanjut Soegiharto.
Tidak adanya penghasilan ini membuat hutangnya menumpuk hingga miliaran rupiah. Sementara, bank maupun perusahaan kredit bus tidak mau berkompromi memberikan relaksasi angsuran.
Jangan kan memberikan keringanan angsuran, katanya, menunda anggaran saja para perusahaan leasing enggan. “Leasing ini diajak damai tidak mau. Kita belum bayar angsuran saja mereka sudah meminta denda. Jadi kita hutang ada, bayar bunga ada dan denda leasing,” tuturnya.
Ia pun berharap, di masa pendemi Covid-19 yang masih berjalan ini, pemerintah melonggarkan kebijakan dengan mengizinkan sektor pariwisata untuk beroperasi kembali.
“Kalau rugi miliaran rupiah hutang juga miliran rupiah,” tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Pengusaha Bus Pariwisata di Pati Rugi Hingga Rp7 Miliar, PHK Seluruh Karyawan”
Komentar