Pati, SMJTimes.com – Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin mengingat masa kecilnya. Ketika berumur sekitar 7 tahunan, ia sudah menjadi yatim. Salah satu orang tuanya meninggal.
Hal ini membuatnya berjuang, bekerja dan belajar dengan keras agar bisa bertahan mengarungi kehidupan. Terlebih menurutnya, pada saat itu, kepedulian pemerintah maupun masyarakat terhadap anak yatim tidak sebesar saat ini.
“Saya sedikit terlihat ketika kecil umur 7 tahun. Saat itu kepedulian dan kekuatan pemerintah belum sebaik ini,” ujar lelaki yang akrab disapa Safin ini dalam acara penyerahan bingkisan lebaran di Ruang Pragola Setda Kabupaten Pati, Rabu (21/7/2021).
Hingga akhirnya, ia mampu bertahan dan sukses. Safin menjadi pejabat publik dan dapat melayani masyarakat. Ia pun berpesan kepada anak yatim untuk tidak takut menghadapi masa depan.
Ia meminta kepada para anak yatim untuk memanfaatkan waktu di usia anak dan muda dengan belajar. “Jangan takut menghadapi masa depan. Anda teruslah belajar. Gunakan waktu untuk belajar semaksimal mungkin. Saya yakin kepedulian pemerintah sudah cukup,” kata Safin.
Safin meyakini para anak yatim ini bisa sukses dan membanggakan keluarga dan daerahnya. Bahkan, katanya, para anak yatim bisa berperan lebih dalam kehidupan bernegara.
Mereka bisa menjadi tokoh penting di Kabupaten Pati maupun di Indonesia. Mereka bisa menjadi pejabat publik yang mengayomi masyarakat dan tentunya anak yatim lainnya.
“Tidak menutup kemungkinan 30 tahun 40 mendatang adik-adik bisa menggantikan saya di sini,” kata Safin.
Ia pun meminta para anak yatim untuk mengasah skil agar mampu bertahan dan bersaing dalam kebaikan dan prestasi. Menurutnya belajar tidak hanya di bangku sekolahan. “Belajar tidak hanya sekolah. Di luar sekolah juga bisa belajar,” tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Ingat Masa Kecil, Wabup Pati: Siapa Tahu Anak Yatim Bisa Jadi Pemimpin”
Komentar