SMJTimes.com – Rentetan kabar duka terdengar dari orang terdekat beberapa waktu terakhir. Mulai dari teman, kerabat, orang tua, hingga pasangan.
Tak ada yang tahu, umur seseorang sampai dengan batas mana. Karena, maut, jodoh dan rezeki hanya Tuhan lah yang mengaturnya.
Kematian adalah perpisahan terpahit bagi setiap orang. Walaupun kita semua tahu semua yang bernyawa pastilah akan mengalami kematian. Hanya saja waktu yang berbeda setiap manusia.
Ditinggalkan oleh orang tercinta bukanlah perkara mudah untuk merelakan. Namun, kesedihan tak boleh berlarut-larut karena kehidupan akan terus berjalan.
Berikut ini doa yang bisa dipanjatkan untuk meminta ketenangan batin dan keikhlasan kepada Allah SWT ketika ditinggal pergi orang terkasih untuk selamanya.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا، وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا، وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا، وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا، اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى اْلإِسْلاَمِ، وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى اْلإِيْمَانِ
Artinya: “Ya Allah ampunilah orang yang masih hidup di antara kami dan orang yang sudah meninggal, orang yang sekarang ada dan orang yang tidak hadir, anak kecil di antara kami dan orang dewasa, lak-laki dan perempan kami. Ya Allah siapa yang engkau hidupkan di antara kami maka hidupkanlah ia di atas Islam dan siapa yg engkau wafatkan di antara kami maka wafatkanlah dia di atas iman. (HR Ahmad, Abu Dawud).
Doa ikhlas menerima kenyataan atau doa menerima kehilangan adalah cara ikhlas karena Allah SWT, yakni juga termasuk cara melatih diri bersikap ikhlas dalam beribadah. Berikut adalah lafadz doanya agar ikhlas menerima apapun keputusan Allah SWT.
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْث
Yaa hayyu yaa qayyuumm. Bi rahmatika astaghiiths.
Artinya:
“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak memerlukan segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan.”
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
Allahumma inni as-aluka nafsan bika muthma-innah, tu’minu biliqo-ika wa tardho bi qodho-ika wataqna’u bi ’atho-ika.
Artinya:
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridho dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.” (*)
Komentar