Rembang, SMJTimes.com – Komoditas tembakau Kabupaten Rembang tahun 2021 ini dilaporkan mengalami penurunan. Hal tersebut sebagaimana dikonfirmasi oleh Ika Himawan selaku Kabid Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang.
Ia menjelaskan, untuk tahun ini angka penurunannya tidak terlalu signifikan dibanding tahun 2020 lalu. Yakni masih di kisaran 5000 hektare. Penurunan tersebut, seturut keterangan Ika, disebabkan karena adanya penurunan permintaan dari pihak buyer/pemborong.
“Tahun kemarin ya sekitar 5000 hektare luasannya, kalau tahun ini turun sedikit lah,” terangnya saat dihubungi, Senin (14/6/2021).
Bagi Ika, naik atau turunnya komoditas tembakau adalah hal yang biasa terjadi di setiap tahun. Selagi penurunan tersebut tidak terlalu signifikan. Namun demikian, ia menyebut bahwa pihaknya sudah mengusulkan kepada Pemerintah Daerah terkait adanya subsidi harga tembakau. Pasalnya, selama 10 tahun terakhir ini harga tembakau cenderung stagnan (cenderung rendah), sementara satu sisi biaya produksi terus naik.
Lebih lanjut, Ika mengungkapkan bahwa pihaknya memperhatikan betul kesejahteraan petani tembakau di Kabupaten Rembang. Maka terkait tingginya biaya produksi, ia akan terus mendorong Pemerintah Daerah untuk mengeluarkan kebijakan yang tidak terlalu merugikan petani tembakau.
“Terkait itu sudah kami usulkan agar ada subsidi harga tembakau. Soalnya dari 10 tahun yang lalu harganya tetap, tapi biaya produksi tinggi. Nah, itu yang jadi masalah,” ujarnya.
Adapun mengenai rincian subsidi harga tersebut, Ika masih belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Pihaknya sendiri saat ini masih disibukkan dengan pendataan luasan penurunan komoditas tembakau di tahun 2021. (Adv)
Komentar