Pati, SMJTimes.com – Harga garam rakyat Kabupaten Pati kelas K1 saat ini capai Rp550 per kilogram, Kelas K2 Rp500 per kilogram, dan Kelas K3 Rp425 per kilogram. Meski tergolong tinggi harga ini lebih rendah dari harga minimal yang ditetapkan oleh pemerintah.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Produk Kelautan dan Perikanan (P3KP) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Johanes Harnoko. Ia menambahkan para petani garam bisa memperoleh keuntungan maksimal jika garam berada di harga Rp750 per kilogram.
“Dari Pak presiden itu, kalau standar rata- rata harga yang menguntungkan bagi pihak petambak ya Rp750 untuk harga eceran terendah. Itu untuk level K1,” kata Johanes saat ditemui dikantornya hari ini, Sabtu (22/5/2021).
Kendati demikian daripada daerah penghasil garam yang lain, harga Rp550 perkilogram untuk kelas K1 sudah termasuk tinggi.
Di Indramayu harga garam kelas K1 diketahui harganya Rp600 perkilogram, di Sampang Rp300, Sumenep Rp450, Brebes Rp670, Gresik Rp700, dan Pamekasan Rp450.
Kabar buruknya Johanes memprediksi harga ini dapat turun lagi di sekitar bulan Juli saat petani garam mulai ramai menggarap tambak.
“Tapi ini kan di awal tahun. Kalau di musim penghujan bisa 300 sampai 400. dengan harga segitu tidak menguntungkan. Di produksi bulan Juli mendatang di prediksi harganya turun. Sesuai hukum ekonomi bila barang banyak permintaan tetap maka harga turun,” ujarnya.
Seperti daerah yang lain, aktivitas mengolah tambak garam di Pati saat ini belum banyak. Padahal biasanya di awal Mei petani garam sudah mulai terjun ke tambak ramai-rami mengolah garam.
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Harga Garam Pati Capai Rp500 Per Kilogram, Diperkirakan Juli Turun Lagi”
Komentar