Rembang, SMJTimes.com – Dinas Pertanian Kabupaten Rembang sebut kenaikan harga kedelai yang menjadi sorotan saat ini tidak terlalu berdampak terhadap petani kedelai di Rembang.
Hal tersebut menurut Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Desti Muryadi karena komoditas kedelai tidak menjadi prioritas bagi petani di Rembang.
Baca juga: Kedelai Langka, Dispertan Pati: Masuk Isu Global
Pihaknya menjelaskan, ada sejumlah faktor yang membuat komoditas kedelai tak begitu digandrungi petani di Rembang. Diantaranya karena tidak terlalu menguntungkan bagi masyarakat petani serta faktor budidaya dan perawatan tanaman yang terbilang rumit.
“Jadi petani kita cenderung lebih suka menanam kacang ijo. Lebih mudah dalam budidaya dan pada beberapa tahun terakhir lebih menjanjikan terkait harga. Menjangkau hingga 12 sampai 18 ribu, malah sempat mencapai 20 ribu,” jelas Desti Muryadi saat ditemui di kantornya pada Rabu (6/1/2021).
Baca juga : Dinindakopukm: Kedelai Mahal Sebab Pasar Internasional
Dampaknya, kebutuhan kedelai di Rembang pun menjadi minus. Menurut datanya, kebutuhan kedelai di Rembang adalah 13.461 ton per tahun dengan jumlah penduduk Rembang 638.190 orang. Sedangkan dalam pertahunnya ketersediaan kedelai di Rembang hanya mencapai 380 ton di tahun 2020.
Sementara ketersediaan yang ada hanya dipasok di dua kecamatan saja dari 14 kecamatan di Rembang. Yakni wilayah Pamotan serta sebagian kecil Kecamatan Kragan dengan kisaran lahan pertanian antara 300 sampai 400 hektar saja.
Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tempe di Rembang Kurangi Produksi
“Sehingga kebutuhan kedelai kita banyak mendatangkan dari luar,” imbuhnya
Minimnya minat petani untuk menanam kedelai juga diperparah dengan persaingan kedelai impor yang memiliki harga lebih terjangkau. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan salah satu warga pengusaha tempo hari yang lebih menyukai harga kedelai impor ketimbang lokal.
Baca juga: Susu Sapi vs Susu Kedelai, Mana yang Lebih Sehat?
Alhasil, upaya-upaya berupa bantuan benih yang sempat digelontorkan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Rembang tidak mampu berbuat banyak dalam mendorong budidaya kedelai di Rembang.
Desti mengakui meski melakukan budidaya setelah menerima bantuan dari pemerintah, beberapa petani melakukannya hanya setengah hati saja.
Baca juga: Diet Tetap Kenyang, Konsumsi 7 Jenis Sumber Karbohidrat Menyehatkan Tubuh
Menurutnya hari ini, harapan yang bisa diupayakan jika pemerintah mampu membantu dalam meningkatkan harga saing. Barangkali komoditas ini mampu menjadi pilihan komoditas lain di kabupaten Rembang saat musim tanam ke tiga ini.
“Harapan kami dari pemerintah pusat tetap harga. Mungkin kalau impornya berkurang dan harganya dapat bersaing kami bisa lagi mendorong masyarakat petani untuk menanam kedelai,” tutupnya. (adv)
Baca juga:
- Video : Angka Kejahatan di Jawa Tengah Turun di Tengah Pandemi
- Jaga Pola Makan Sehat Tak Harus Menjauhi Minyak, Begini Caranya
- Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Pati Cenderung Stabil
Reporter : Aziz Afifi
Komentar