Tak Bisa Sembarang, Berikut Syarat Donor Plasma Darah

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Edi Siswanto mengatakan, di Pati belum banyak pasien sembuh Covid-19 yang mendonorkan plasma darahnya karena persyaratannya yang ketat.

Plasma darah yang diambil dari pasien Covid-19  yang telah sembuh, kemudian diproses untuk ditransfusikan kepada pasien Covid-19.

Baca juga : Jus Jambu Biji Menyembuhkan Demam Berdarah? Begini Penjelasan Ahli

“Dengan mentranfusikan plasma dari mantan penderita kepada yang sakit, itu akan mempercepat antibodi pasien melawan penyakit. Itu memang terapi yang sekarang terus kita dorong. Terus terang syaratnya ketat tidak semua orang bisa menjadi donor,” kata Edi, Rabu (23/12/2020).

Syarat pertama kata Edi, transfusi darah harus dilakukan dengan golongan darah yang sejenis.

Baca juga : Akibat Pandemi, Kegiatan Donor Darah Sempat Terhenti

“Karena virus ini tidak ada obatnya, tapi bisa diursir dengan antibodi atau penambahan antibodi dari golongan darah sejenis. Kalau yang sakit B yang ditranfusi golongan darah nya harus sama,” imbuhnya.

Pendonor juga wajib mendonorkan darahnya maksimal satu bulan setelah kesembuhan. Lebih dari waktu yang ditentukan, kandungan antibodi pasien kadarnya berkurang.

Sang pendonor juga harus benar-benar terkena virus Corona dibuktikan dengan sudah mondok di rumah sakit. “Soalnya Orang tanpa gejala setelah di tes tenyata antibodinya tidak cukup,” imbuh Edi.

Baca juga : PMI Rembang Bekerjasama dengan Trembes Sosialita Gelar Acara Donor Darah

Jika ada yang menyebut terapi plasma darah lebih baik dari vaksin, Edi mengatakan kedua metode tersebut jelas berbeda. Plasma darah diberikan pada orang yang sudah terkena Covid-19,sedangkan vaksin diberikan kepada orang yang belum terkena Covid-19 sehingga memunculkan herd immunity.

“Kalau vaksin yang dimasukkan adalah anti gen jadi istilahnya tubuh kalau ada kuman masuk kan ada anti gen dengan ini tubuh melawan dengan antibodi kalau yang vaksinasi adalah antigen yang dilemahkan, kalau dimasukkan akan memacu antibodi si pasien atau mengawal dan diberikan pada orang yang sehat,” jelas Edi.(*)

Baca juga :

Reporter: Moh Anwar

Komentar