Pati, SMJTimes.com – Pandemi Covid-19 membawa dampak buruk ke beberapa sektor yang ada di negeri ini, khususnya bidang kesehatan hingga sektor ekonomi.
Sebaliknya di sektor lingkungan, pandemi ini seakan mambawa angin segar. Pasalnya, pencemaran kian berkurang di masa ini.
Seperti yang diungkap oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati,selama masa social distancing berbagai pencemaran dan kerusakan lingkungan berkurang. Aduan warga yang terganggu dengan bising pabrik dan bau peternakan juga berkurang.
Baca juga: Ancaman Tsunami, BNPB : Perhatikan Durasi Gempa
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pati, Purwadi mengatakan pergerakan masyarakat yang dibatasi aturan work from home (WFH) dan di tutupnya beberapa tempat mengurangi masyarakat tidak buang sampah sembarangan.
“Karena aktifitas orang menjadi terbatas. Misalnya tempat wisata karena ada larangan (buka), otomatis sampahnya berkurang, karena social distancing orang keluar rumah ya kurang. Begitu relasinya,” jelas Kepala DLH Pati saat ditemui di kantornya beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: Indonesia Dihujani Sederet Fenomena Langit Oktober Ini, Bisa Disaksikan Mata Telanjang
Tak hanya itu, kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pabrik pengolah bahan material juga berkurang. Sebab, para pengelola banyak yang merumahkan karyawan karena sepinya permintaan.
“Aduan tentang pencemaran lingkungan dan suara bising dari galian C di Sukolilo ataupun pabrik pemecah batu di desa Guwo (Kecamatan Tlogowungu) juga mengalami penurunan signifikan. Kerjanya tidak rutin masuk. Tahu sendiri perekonomian warga terdampak (pandemi) jadi yang kulak-kulak juga kurang,” sambungnya.
Aduan warga tentang bau kandang ayam juga berangsur berkurang, karena untuk bertahan para pengusaha harus mengurangi produksinya.
Baca juga: Pasien Covid-19 Tak Bisa Kenali Bau, Ketahui 5 Penyebab Anosmia
“Kemarin juga banyak aduan untuk peternakan ayam di kawasan pemukiman, karena radiusnya terlalu dekat menggangu warga,” terangnya.
Meski aduan masyarakat akan gangguan pencemaran lingkungan berkurang, upaya pengendalian sampah secara verbal masih dilakukan oleh DLH Pati.
“Tapi kita selalu lakukan gerakan pungut sampah liar. Seperti di Tayu, Kayen, dan Juwana. Tetap sosialisasi ke masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan,” pungkas Purwadi. (*)
Baca juga:
- Pelaku Vandalisme Musola di Tangerang Dibekuk Polisi
- Masker Scuba Dilarang, Penghasilan Pedagang di Pati Anjlok
- Tega, Seorang Paman Tikam Siswi SMK yang Tengah Belajar Daring
Artikel ini telah tayang di Mitrapost.com dengan judul “Ini Efek Positif Pandemi Bagi Lingkungan di Pati“.
Komentar