Pembangunan Infrastruktur Pertama Pemindahan Ibu Kota Dianggarkan 865 Miliar

Bagikan ke :

Jakarta – Presiden Joko Widodo telah menyatakan lokasi ibu kota baru terletak di Kalimantan Timur. Tepatnya di Kabupaten Kutai Kertanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Sebelumnya rencana pemindahan ibu kota negara Indonesia sudah bergaung sejak lama namun baru pada pemerintahan Jokowi ini terealisasi. Pengumuman lokasi ibu kota baru telah disiarkan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (26/8).

Pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan dilakukan dalam konteks pemerataan. Hal ini melihat beban di pulau Jawa yang semakin padat serta pusat kegiatan ekonomi yang secara umum berpusat di Jakarta dan Pulau Jawa membuat ketimpangan dengan pulau-pulau di luar Jawa.

Oleh sebab itu, pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi baru sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa.

Namun, pemindahan ibu kota negara ini tidak lantas mematikan Jakarta sebagai pusat ekonomi akan tetapi dalam proses ini Jakarta dirancang menjadi kota bisnis berskala ASEAN sebagaimana di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Thailand.

Pembangunan infrastruktur pertama dalam pemindahan ibu kota negara ini Kementrian PUPR merencanakan akan dimulai tahun 2020. Biaya yang dianggarkan untuk pembangunan infrastruktur pertama adalah sebesar 865 miliar. Rinciannya adalah:

  • Bidang jalan nasional dan jembatan dianggarkan sebesar 500 miliar.
  • Sumber daya air yang meliputi penyediaan air baku, pembangunan bendungan dan embung, pengendalian banjir dan drainase dianggarkan 175 miliar.
  • Bidang pemukiman dianggarkan 190 miliar. Hal ini meliputi sarana/prasarana utilitas bawah tanah seperti air minum dan air limbah. Drainase dan sarana/prasarana umum kawasan 2.000 ha, rencana tata bangunan dan lingkungan (RTBL) 40.000 ha, design control 180 ha, dan konsultasi basic design untuk perumahan PNS.

 

Komentar