Wujudkan Indonesia dengan SDM Unggul, Ganjar Akan Terapkan Sekolah Vokasi

Bagikan ke :

Semarang – Wujudkan sumber daya manusia unggul, Gubernur Jawa Tengah akan mengoptimalkan di sektor Pendidikan. Yaitu melalui program sekolah gratis berbasis boarding school, yaitu SMKN Jateng dan sekolah vokasi.

Tahun 2020 mendatang, Ganjar pastikan ada pembangunan 15 SMKN Jateng baru di daerah-daerah zona merah. Yaitu daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.

“Pembangunan SMKN Jateng yang baru nantinya diprioritaskan di daerah yang masuk zona merah. Kami masih memiliki sekitar 14 kabupaten yang masuk zona merah itu, nah nanti akan kami prioritaskan agar mereka punya akses. Minimal di semua eks karesidenan,” kata Ganjar pada Rabu (21/8/2019).

Baca juga: Sistem Aplikasi Pengelolaan Keungan Sekolah di Jateng Perlu Ditingkatkan

Selain program sekolah gratis melalui SMKN Jateng ini, Ganjar sedang menjajaki kerjasama dengan Jerman. Rencananya Ganjar akan mengadopsi kurikulum sekolah vokasi dari Jerman dan diterapkan di SMKN Jateng.

“Di Jerman itu, anak mendaftar di perusahaan. Baru perusahaan menyeleksi dan menerima anak tersebut kemudian disekolahkan di sekolah vokasi. Jadi, dari lima hari mereka belajar, tiga hari di perusahaan, dua hari di sekolah. Jadi, lulusannya benar-benar expert di bidangnya,” tegasnya.

Kurikulum tersebut nantinya akan diujicobakan di tiga SMKN Jateng yang sudah ada, yaitu Semarang, Pati, dan Purbalingga.

“Ini wujud nyata kami menyesuaikan program dari pusat yakni pengembangan sumber daya manusia (SDM). Kalau pak Jokowi bicara SDM unggul, inilah wujud realisasi program itu,” pungkasnya.

Baca juga: Ganjar Siapkan Dana 1 Triliun untuk Program Sekolah Gratis Tahun 2020

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Jumeri menjelaskan pembangunan 15 SMKN Jateng untuk tahun ini masih difokuskan untuk membangun asrama di SMKN yang sudah ada.

“Jadi, untuk sementara kami hanya akan membangun asrama di SMKN yang sudah ada di daerah-daerah itu. Sementara masih memanfaatkan sekolah yang sudah ada, lalu secara bertahap nantinya SMKN tersebut akan dibuat seperti SMKN Jateng yang ada di Semarang, Pati dan Purbalingga itu,” terangnya.

Jika semua berjalan sesuai target, maka tahun 2021 sekolah tersebut dapat memulai pembelajaran.

“Baru nanti ke depan akan dilakukan penataan dan persiapan-persiapan lain agar baik metode, kurikulum dan lainnya sama dengan SMKN Jateng yang sudah ada,” imbuhnya. (*)

 

Komentar