Penjelasan Ilmiah dari Pertanyaan Mengapa Salju Berwarna Putih?

Bagikan ke :

SMJTimes.com Salju selalu identik dengan warna putih bersih seperti kapas yang menutupi permukaan bumi di musim dingin. Tapi jika air yang menjadi bahan pembentuk salju berwarna bening, mengapa ketika berubah menjadi butiran es halus warnanya berganti putih?

Ternyata, hal ini berhubungan dengan cara cahaya bekerja.

Mengutip dari BBC, air yang membeku menjadi salju terbentuk dari banyaknya kristal es kecil. Masing-masing kristal memiliki permukaan yang tidak rata dengan bentuknya yang rumit seperti bintang atau jarum.

Ketika cahaya matahari mengenai salju, cahaya tidak langsung menembus seperti pada air, tetapi memantul berkali-kali di antara kristal es tersebut.

Proses pantulan ini membuat semua warna cahaya matahari seperti merah, biru, hijau, dan lainnya tercampur kembali dan sampai ke mata sebagai warna putih.

Analoginya mirip seperti gula pasir. Satu butir gula bening yang ketika terkumpul banyak, warnanya terlihat putih karena pantulan cahaya dari permukaannya. Begitupun dengan salju.

Bedanya, kristal es dalam salju lebih kompleks sehingga pantulan Cahaya semakin acak dan hasil akhirnya terlihat putih pekat.

Menariknya, salju tidak selalu benar-benar putih murni. Terkadang ia bisa terlihat kebiruan, terutama di bagian yang padat atau di bayangan. Hal ini karena lapisan salju yang tebal lebih banyak menyerap cahaya merah dan memantulkan cahaya biru.

Ada juga salju yang tampak kotor atau kecokelatan karena bercampur dengan debu atau polusi udara.

Fenomena ini juga menjelaskan mengapa salju bisa terasa menyilaukan di bawah sinar matahari. Pantulan cahaya dari permukaan salju sangat kuat hingga menyebabkan “snow blindness” atau kebutaan sementara jika mata tidak dilindungi.

Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di daerah bersalju sering memakai kacamata hitam khusus untuk mengurangi silau. (*)

Komentar