SMJTimes.com – Film horor masih menjadi primadona bagi penonton Indonesia. Dengan mengusung kisah penuh misteri, didukung kostum dan scoring yang menyeramkan, film genre ini berhasil memberikan ketegangan bagi para penontonnya.
Adegan-adegan horor memberikan kesan yang kuat. Sehingga, wajar jika beberapa orang mungkin masih terbayang dan merasakan kecemasan setelah menonton. Ternyata, kebiasaan menonton film horor juga memiliki sejumlah dampak terhadap fisik dan psikis kita.
Kira-kira, dampak apa saja yang bisa terjadi karena menonton film horor? Simak penjelasan berikut ini!
Efek fisik
Film horor menciptakan ilusi ketegangan dan ancaman. Meski kita tahu bahwa hal tersebut tidak nyata, otak akan memproses bahwa ancaman tersebut tersebut seolah nyata. Seorang psikolog Sally Winston menyatakan bahwa film horor mampu memicu reaksi tubuh karena rasa bahaya tersebut.
“(Saat menonton film horor), jantung Anda terpompa, adrenalin mengalir, dan perhatian Anda menyempit, bahkan ketika Anda tahu Anda berada di rumah atau di bioskop, dan tidak ada bahaya nyata,” terangnya, dikutip dari Healthline.
Film horor dirancang untuk menimbulkan emosi tertentu seperti ketegangan, ketakutan, stres, dan keterkejutan. Hal ini dapat menyebabkan pelepasan hormon dalam tubuh seperti norepinefrin, kortisol, dan adrenalin dari sistem saraf otonom. Sementara itu, respons fisiologis dari hormon-hormon ini terlihat dari pelebaran pupil, peningkatan detak jantung, dan ketegangan otot.
Efek sulit tidur
Beberapa orang yang selesai menonton film horor sering kali mengeluhkan efek sulit tidur. Meski menonton film horor hampir memiliki dampak fisiologis yang sama dengan naik wahana roller coaster, sebenarnya efek sulit tidur lebih sering dirasakan mereka yang selesai menonton film horor. Padahal, tidur yang nyenyak berkontribusi bagi kesehatan fisik dan mental.
“Bahkan euforia pasca-horor yang dirasakan sebagian orang bersifat aktif, bukan menenangkan. Oleh karena itu, bahkan bagi mereka yang menyukai roller coaster, film horor dapat membuat Anda lebih sulit tidur,” kata Dr. Pamela Rutledge, direktur Pusat Penelitian Psikologi Media.
Efek kecemasan
Orang yang menderita kecemasan lebih besar kemungkinannya terkena dampak negatif dari film horor. Ini karena mereka memiliki kepekaan yang lebih besar terhadap rangsangan yang menimbulkan perasaan terkejut.
Sensitivitas kecemasan adalah ketakutan terhadap sensasi tubuh yang terkait dengan kecemasan dan salah menafsirkan sensasi tersebut sebagai ancaman nyata. Mereka yang menderita sensitivitas kecemasan lebih mungkin mengalami dampak negatif dari menonton film horor.
“Kecemasan kronis meningkatkan kepekaan terhadap rangsangan yang menimbulkan rasa terkejut, sehingga membuat orang yang sudah stres dan cemas lebih cenderung merespons secara negatif,” kata Dr. Pamela Rutledge.
Apa dampak positifnya?
Meski demikian, menonton film horor juga memberikan dampak positif. Film horor juga bisa melatih menghadapi ketakutan, karena penonton bisa menahan kengerian selama menonton.
“Jika seseorang sedang dirawat karena gangguan kecemasan atau OCD, film horor dapat memberikan kesempatan yang berguna untuk menghadapi ketakutannya dan mengembangkan keyakinan bahwa Anda sebenarnya dapat menanggung tekanan yang tidak menyenangkan, dan bahwa hal itu tidak berbahaya bagi Anda,” jelas Sally Winston. (*)
Komentar