Setelah Dinyatakan Punah Empat Dekade, BRIN Temukan Bukti Kuat Adanya Harimau Jawa

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Sebuah catatan daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN) melaporkan harimau Jawa yang dulunya mendiami hutan dataran rendah hingga semak belukar kini telah dinyatakan hilang dari alam liar.

Namun setelah lebih dari empat dekade, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan adanya sehelai rambut yang diduga kuat berasal dari spesies harimau Jawa, yang dulunya tersebar di hutan daratan rendah, perbukitan, dan kawasan hutan lebat Pulau Jawa.

Melansir dari Detik, peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Wirdateti mengumumkan temuan tersebut pada Maret 2024 di pagar pembatas antara kebun rakyat dan jalan Desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan, Jawa Barat.

“Rambut tersebut ditemukan Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar, yang berpapasan dengan hewan mirip harimau Jawa yang dikabarkan telah punah, pada malam hari 19 Agustus 2019,” jelas Wirdateti kepada Humas BRIN.

Hasil analisis dari Asam Deoksiribonukleat (DNA) menunjukkan adanya kesesuaian genetik pada temuan rambut tersebut dengan Panthera Tigris Sondaica yang dibandingkan dengan Harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), serta beberapa subspesies harimau lain seperti Bengal, Amur, dan Sumatera.

Selain itu, bekas cakaran juga ditemukan di lokasi yang sama, yang dapat memperkuat dugaan adanya Harimau Jawa di kawasan tersebut. Meski begitu, Wirdateti menyebut jika penelitian ini belum sepenuhnya dijadikan sebagai bukti utuh terkait kehidupan harimau Jawa di alam liar.

Masih diperlukan lagi adanya observasi lapangan dan studi genetik lanjutan guna memastikan keberadaan spesies harimau Jawa. (*)

Komentar