SMJTimes.com – Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang berfokus pada produktivitas tanpa memperhatikan kesehatan mental. Padahal, istirahat mental sama pentingnya dengan istirahat fisik.
Menurut American Psychological Association (APA), kelelahan mental yang dibiarkan dapat menurunkan konsentrasi, memperburuk suasana hati, hingga memicu stres kronis.
Oleh karena itu, istirahat mental bukan berarti berhenti bekerja sepenuhnya, melainkan memberi jeda pada pikiran agar tidak terus-menerus berada dalam tekanan. Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan seperti berjalan santai tanpa ponsel, meditasi ringan, atau sekadar tidur siang selama 20 menit.
Berdasarkan laporan Harvard Health Publishing, aktivitas seperti bernafas dalam atau journaling juga efektif mengembalikan kejernihan pikiran dan memperbaiki suasana hati. Selain itu, menjaga keseimbangan antara waktu kerja dan waktu pribadi sangat berpengaruh pada daya tahan mental.
Banyak perusahaan kini mulai menerapkan konsep mental health day, yakni hari khusus untuk memberi kesempatan karyawan beristirahat dari rutinitas kerja tanpa rasa bersalah.
Dalam jangka panjang, kebiasaan memberi ruang bagi pikiran untuk beristirahat akan meningkatkan kreativitas, empati, dan kemampuan mengambil keputusan. Kesehatan mental menjadi fondasi dari kesejahteraan secara keseluruhan.
Dengan memberi waktu untuk berhenti sejenak, seseorang justru bisa kembali bekerja dengan energi dan fokus yang lebih baik.
Jadi, di tengah kesibukan yang padat, jangan abaikan tanda-tanda kelelahan mental. Beri waktu bagi diri sendiri untuk diam, bernapas, dan pulih. Karena pikiran yang sehat adalah kunci hidup yang seimbang. (*)











Komentar