SMJTimes.com – Tren smartphone lipat di tahun 2025 semakin menunjukkan geliat positif di pasar global, termasuk Indonesia. Jika dulu perangkat lipat identik dengan harga fantastis dan segmentasi kelas atas, kini sejumlah merek mulai menghadirkan harga terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.
Fenomena ini menandai babak baru dunia teknologi, di mana inovasi layar lipat bukan lagi sekadar gaya hidup, melainkan kebutuhan fungsional.
Menurut laporan dari beberapa lembaga riset pasar teknologi, segmen ponsel lipat tumbuh pesat sepanjang 2024 hingga awal 2025. Samsung, OPPO, dan Vivo menjadi tiga merek yang paling mendominasi pasar dengan lini produk seperti Galaxy Z Fold 6, OPPO Find N3 Fold, dan Vivo X Fold 5.
Ketiganya menawarkan desain lebih tipis, engsel lebih kuat, serta daya tahan layar yang meningkat dibandingkan generasi sebelumnya.
Selain itu, beberapa produsen lain mulai meluncurkan versi lite atau edisi ekonomis dari ponsel lipat, dengan kisaran harga antara Rp7–10 juta. Langkah ini menjadi strategi baru untuk memperluas pasar ke kalangan pengguna yang menginginkan teknologi canggih tanpa harus mengeluarkan biaya tinggi.
Perubahan ini tidak lepas dari kemajuan produksi material fleksibel dan sistem engsel yang lebih efisien. Teknologi layar Ultra Thin Glass (UTG) generasi terbaru memungkinkan perangkat tipis namun kuat, sementara penggunaan prosesor hemat daya membuat daya tahan baterai lebih stabil.
Selain itu, semakin banyak brand lokal dan regional yang ikut memproduksi komponen, sehingga menekan biaya distribusi dan perakitan.
Meski begitu, tantangan tetap ada. Harga perbaikan layar lipat masih relatif tinggi dibandingkan smartphone konvensional. Servis engsel dan penggantian panel layar fleksibel memerlukan tenaga ahli khusus dan suku cadang terbatas.
Tak hanya itu, pengguna juga harus berhati-hati dalam pemakaian, terutama terhadap tekanan berlebih di area lipatan.
Di sisi lain, faktor desain menjadi daya tarik utama. Banyak pengguna menganggap ponsel lipat memberi pengalaman berbeda karena mampu berubah dari smartphone ke tablet dalam satu genggaman.
Fleksibilitas ini dinilai ideal untuk multitasking, baik untuk bekerja, menonton video, maupun menjalankan dua aplikasi sekaligus di layar yang sama.
Beberapa analis bahkan memprediksi bahwa dalam dua tahun ke depan, perangkat lipat akan menjadi segmen penting di industri smartphone, bersaing langsung dengan seri flagship konvensional.
Dengan semakin banyaknya produsen yang menurunkan harga, inovasi perangkat lipat berpotensi menjadi standar baru di pasar ponsel premium. (*)











Komentar