Fakta Menarik Tentang Hujan Meteor yang Kerap Hiasi Langit Malam

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Fenomena hujan meteor selalu menjadi tontonan langit yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Setiap tahunnya, langit Bumi dihiasi oleh beragam peristiwa hujan meteor yang bisa disaksikan dengan mata telanjang tanpa perlu teleskop.

Fenomena ini bukan hanya indah secara visual, tetapi juga menyimpan fakta ilmiah yang menarik.

Hujan meteor terjadi ketika partikel kecil dari komet atau asteroid masuk ke atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Partikel tersebut terbakar akibat gesekan dengan udara, sehingga menimbulkan cahaya yang terlihat seperti bintang jatuh.

Meski terlihat besar, kebanyakan meteor sebenarnya hanya seukuran butiran pasir hingga kerikil kecil. Hujan meteor bukanlah peristiwa langka yang hanya terjadi sekali seumur hidup.

Menurut catatan International Meteor Organization (IMO), terdapat lebih dari 30 peristiwa hujan meteor yang dapat diprediksi setiap tahunnya. Beberapa yang paling terkenal adalah Perseid pada bulan Agustus, Geminid pada Desember, dan Quadrantid pada Januari.

Dalam kondisi ideal, hujan meteor tertentu dapat menampilkan ratusan meteor per jam. Misalnya, hujan meteor Perseid biasanya menghasilkan sekitar 60 hingga 100 meteor per jam pada puncaknya.

Jika langit cerah dan bebas polusi cahaya, fenomena ini bisa menjadi pertunjukan alam yang menakjubkan.

Banyak orang mengira hujan meteor berbahaya karena melibatkan benda langit yang jatuh. Padahal, mayoritas meteor akan habis terbakar di atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi. Hanya sebagian kecil yang berhasil sampai dan disebut meteorit.

Oleh karena itu, menyaksikan hujan meteor sepenuhnya aman tanpa risiko radiasi atau ledakan.

Salah satu daya tarik utama hujan meteor adalah dapat disaksikan tanpa bantuan alat khusus. Cukup mencari lokasi dengan langit yang gelap, jauh dari lampu kota, dan menunggu pada waktu puncaknya.

Menurut National Aeronautics and Space Administration atau Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) Amerika Serikat, adaptasi mata dalam kegelapan selama 20–30 menit akan membuat meteor terlihat lebih jelas.

Hujan meteor bisa disaksikan dari berbagai belahan dunia, meskipun waktu terbaiknya berbeda-beda tergantung lokasi geografis. Di Indonesia, fenomena ini sering kali dapat diamati menjelang dini hari ketika langit lebih gelap dan posisi radiant meteor berada pada ketinggian optimal.

Hujan meteor adalah salah satu fenomena langit yang memperlihatkan betapa indah dan dinamisnya alam semesta. Selain menjadi tontonan menarik, peristiwa ini juga menjadi objek penelitian penting bagi astronom dalam memahami komet, asteroid, dan interaksi benda langit dengan atmosfer bumi. (*)

Komentar