Apa itu El Nino dan Bagaimana Pengaruhnya terhadap Cuaca?

Bagikan ke :

SMJTimes.comEl Nino merupakan fenomena iklim yang terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur menjadi lebih hangat dari biasanya. Perubahan suhu ini ternyata memengaruhi pola angin, arus laut, dan cuaca di berbagai belahan dunia.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menjelaskan bahwa normalnya angin pasat bertiup dari timur ke barat di wilayah Pasifik, mendorong air laut hangat menuju Indonesia dan Australia.

Namun, ketika El Nino terjadi, angin pasat melemah atau bahkan berbalik arah. Akibatnya, air hangat berkumpul di bagian tengah dan timur Pasifik, sementara wilayah barat termasuk Indonesia mendapat air laut yang lebih dingin dari kedalaman.

Perubahan ini berdampak besar pada cuaca. Di Indonesia, El Nino sering membawa musim kemarau yang lebih panjang dan kering sehingga meningkatkan risiko kebakaran hutan dan kekurangan air.

Sebaliknya, beberapa wilayah seperti Peru dan Ekuador justru mengalami hujan deras dan banjir. Dampaknya terasa pada hasil pertanian, perikanan, hingga ekosistem laut.

El Nino biasanya terjadi setiap dua hingga tujuh tahun sekali dan dapat berlangsung selama beberapa bulan. Para ilmuwan memantau fenomena ini dengan menggunakan satelit, pelampung laut, dan model iklim untuk memprediksi seberapa kuat pengaruhnya.

Memahami El Nino penting agar kita bisa mempersiapkan diri menghadapi perubahan cuaca ekstrem.

Dengan informasi yang tepat, pemerintah dan masyarakat dapat mengambil langkah antisipasi seperti mengatur penggunaan air, mengelola sumber daya pangan, dan meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana. (*)

Komentar