Bagaimana Titik Fokus Otak ketika Menangani Tugas yang Bervariasi?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Pernahkah kamu merasa sulit fokus ketika mengerjakan banyak hal sekaligus? Otak manusia memiliki kapasitas yang sangat banyak, tetapi titik fokusnya terbatas.

Ketika kita melakukan satu tugas, otak mengaktifkan bagian tertentu yang relevan seperti prefrontal cortex yang berperan mengatur konsentrasi, pengambilan keputusan, dan perencanaan.

Tugas yang bervariasi membuat otak berpindah-pindah fokus dengan cepat. Proses ini dikenal dengan task switching. Setiap kali berganti tugas, otak membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri, memanggil informasi baru, dan mematikan mode dari tugas sebelumnya.

Inilah alasan mengapa produktivitas bisa menurun ketika sering berpindah tugas.

Penelitian dari American Psychological Association menemukan bahwa pergantian fokus yang terlalu sering mampu meningkatkan risiko kesalahan dan membuat otak lebih cepat lelah. Hal ini karena energi mental terpakai untuk proses peralihan, bukan untuk menyelesaikan tugas itu sendiri.

Namun, jika variasi tugas diatur dengan baik, otak justru mampu mendapat manfaat. Misalnya, ketika beralih dari tugas yang membutuhkan analisis berat ke aktivitas yang lebih kreatif atau santai, bagian otak tertentu bisa istirahat sambil mengaktifkan area lain.

Strategi ini dikenal sebagai strategic task variation.

Kuncinya adalah mengelompokkan tugas serupa agar otak tidak perlu melakukan penyesuaian besar setiap kali berpindah. Misalnya, selesaikan semua pekerjaan menulis sekaligus, lalu pindah ke pekerjaan yang lebih visual atau administratif.

Jadi, titik fokus otak saat bervariasi tugas tidak tersebar merata, melainkan berpindah sesuai jenis pekerjaan. Dengan memahami cara kerja ini, kita bisa mengatur alur kerja agar lebih efisien, meminimalkan kelelahan mental, dan tetap menjaga produktivitas. (*)

Komentar