SMJTimes.com – Awal bulan Agustus kemarin, dunia sempat dihebohkan dengan kabar munculnya Gerhana Matahari. Namun setelah divalidasi, fenomena itu akan muncul di tanggal yang sama, 2 Agustus di tahun 2027.
Lalu, mengapa banyak orang geger menanggapi hal itu? Apa itu Gerhana Matahari?
Melansir dari Detik, dalam laman resmi Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dijelaskan bahwa Gerhana Matahari merupakan peristiwa jatuhnya bayang-bayang bulan ke permukaan Bumi akibat terhalangnya sinar Matahari.
Seperti putaran sistem tata surya yang sering didengar di pembelajaran, Matahari berputar pada porosnya, Bulan berputar mengelilingi Bumi, dan Bumi berputar pada porosnya sekaligus bersama Bulan berputar mengelilingi Matahari.
Terdapat beberapa momen tertentu selama masa orbit, dimana Bulan dan Bumi menjadi satu garis yang sejajar. Hal inilah yang disebut dengan Gerhana.
Gerhana Matahari disebabkan ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga menghalangi sebagian atau seluruh cahaya matahari.
Pada saat itu, posisi Bulan lebih dekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 384.400 km yang mana sangat berbanding jauh dengan jarak Matahari ke Bumi, yaitu rata-rata 149.680.000 km.
Ketika fenomena ini terjadi, dianjurkan untuk tidak melihat langsung pada bagian cincin terang dari matahari dengan mata. Hal ini akan berdampak pada kerusakan permanen retina mata akibat radiasi tinggi yang dipancarkan dari fotosfer Matahari. Kerusakan ini mampu mengakibatkan kebutaan. (*)
Komentar