SMJTimes.com – Elemen senyawa yang sering kita jumpai di dapur seperti gula dan garam selalu berhasil larut dalam air, entah itu tawar, panas maupun dingin. Namun, hal itu tidak berlaku jika dipraktikkan ke minyak.
Apa alasannya?
Melansir dari CNNIndonesia, air dan minyak memiliki sifat molekul yang berbeda. Scientific American dalam penelitiannya menjelaskan bahwa molekul air memiliki sifat polar yang berarti tidak ada distribusi yang seimbang antara molekulnya.
Air tersusun dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen. Atom oksigen dalam air memiliki muatan negatif parsial sedangkan atom hydrogen dalam air bermuatan positif parsial.
Polaritas inilah yang memungkinkan molekul air membentuk ikatan hidrogen yang kuat satu sama lain. Dan sebuah molekul yang berpolaritas sama dipastikan bisa menyatu dengan air.
Sedangkan minyak memiliki sifat non-polar yang justru masuk ke dalam jenis hidrofobik atau ‘takut kepada air’.
Hal itulah yang menjadi alasan air dan minyak tidak akan bisa saling menyatu.
Namun, salah satu hacks yang terbukti mampu menyatukan air dan minyak adalah dengan menambahkan detergen di keduanya.
Minyak yang menempel di piring kotor bekas makanan tidak bisa dicuci hanya menggunakan air. Begitupun dengan minyak yang tidak sengaja menempel di baju kotor tidak bisa dicuci hanya dengan air.
Keduanya membutuhkan molekul polar yang mirip dengan air dan bersifat basa untuk menetralkan keduanya, yaitu detergen dan sabun cuci piring.
Deterjen dan atau sabun cuci piring bertindak sebagai jembatan antara molekul minyak dan air. (*)
Komentar