Red Flag yang Sering Diabaikan di Awal Hubungan

Bagikan ke :

SMJTimes.comKetika jatuh cinta, segalanya terasa manis. Perhatian kecil terasa seperti tanda cinta yang besar, dan kekurangan pasangan seringkali dianggap hal sepele. Tapi hati-hati, justru di awal hubunganlah red flag yang menjadi tanda peringatan awal tentang masalah serius sering muncul tanpa luput disadari.

Alih-alih disadari, banyak orang malah memaklumi dengan dalih semua orang akan berubah. Red flag sering dianggap abai karena cinta bisa membutakan logika. Dalam fase awal yang penuh euforia, kita cenderung memfilter informasi dan hanya melihat sisi positif dari pasangan.

Ini disebut “honeymoon bias”. Namun menurut John Gottman, pakar hubungan ternama, mengabaikan red flag justru memperbesar risiko hubungan gagal di masa depan. Nah, biar kamu tidak terjebak dalam hubungan yang toxic, berikut ini beberapa red flag yang sering banget diabaikan di awal hubungan:

  1. Sering Meremehkan atau Mengecilkan Perasaanmu

Kalimat “gitu doang baper” menjadi salah satu contoh perasaanmu dianggap remeh oleh orang lain. Jika kamu merasa sedih atau tidak nyaman tapi pasangan malah meremehkan perasaanmu, ini tanda dia kurang memiliki empati. Menurut psikolog klinis Dr. Lindsay Gibson, hubungan yang sehat dibangun dari validasi dan pengertian, bukan penghakiman atau penolakan perasaan.

  1. Terlalu Cepat Ingin Serius

Terdengar romantis, tapi hati-hati jika dia baru kenal sebentar tapi sudah membicarakan nikah, masa depan, bahkan minta hal-hal pribadi. Ini bisa jadi tanda love bombing atau strategi manipulatif untuk cepat mengambil kepercayaanmu.

  1. Mengontrol Secara Halus

Beberapa perkataan yang secara tidak langsung bertanda dirimu dikontrol oleh orang lain secara halus, diantaranya “Bajumu jangan itu, aku nggak suka”, “Kamu jangan nongkrong sama mereka terus deh.” Kontrol tidak selalu terlihat kasar, namun seringkali dibungkus dengan kalimat peduli, tapi jika hal ini membuatmu kehilangan kebebasan, ini sudah masuk red flag.

  1. Selalu Menyalahkan Mantan

Jika dirinya selalu cerita mengenai mantannya yang toxic, mantannya yang selingkuh, atau mantannya yang tidak bisa menghargai dia tanpa pernah mengakui kesalahannya sendiri, maka kamu perlu waspada. Bisa jadi dia belum dewasa secara emosional dan belum menyelesaikan masalah pribadinya.

  1. Tidak Konsisten antara Perkataan dan Tindakan

Janji manis di awal hubungan memang umum, tapi perhatikan apakah tindakannya benar-benar sejalan. Kalau dia bilang “aku akan jaga perasaanmu”, tapi terus menerus melakukan hal yang membuatku kepikiran, itu bukan sekadar kekhilafan, itu pola.

Mengenali red flag bukan berarti kamu harus langsung mengakhiri hubungan, tapi jadi alarm untuk lebih hati-hati. Hubungan yang sehat itu dibangun atas rasa aman, saling menghargai, dan komunikasi terbuka.

Jadi jangan tutup mata jika ada hal-hal yang bikin kamu tidak nyaman sejak awal. Karena jika dari awal saja kamu sudah harus menoleransi banyak luka kecil, bayangkan apa yang akan kamu tanggung nanti? (*)

Komentar