Hindari! Berikut 5 Kebiasaan Sepele yang Berdampak Buruk bagi Kulit

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Banyak upaya dilakukan untuk mendapatkan kulit yang bersih dan segar, mulai dari perawatan dengan skincare hingga treatment ke dokter kulit. Namun begitu, upaya ini bisa hancur jika Anda tetap melakukan kebiasaan-kebiasaan berikut.

Perlu diketahui bahwa sejumlah kebiasaan buruk bisa merusak lapisan kulit, menyebabkan iritasi, serta memperlambat penyembuhan kulit. Kebiasaan-kebiasaan harian berikut mungkin sepele, namun bisa berdampak pada kesehatan kulit Anda.

Dilansir dari WebDM, berikut ini sejumlah kebiasaan yang harus dihindari karena bisa berdampak buruk bagi kulit!

Melupakan pembersihan sebelum tidur

Tidak membersihkan wajah sebelum tidur bisa memicu masalah kulit. Pasalnya, setelah seharian beraktivitas, sisa makeup, debu, dan kotoran lainnya masih menempel di wajah. Jika partikel-partikel ini menyumbat pori-pori dengan sebum, maka akan menimbulkan jerawat.

“Kotoran, minyak, dan polusi menumpuk dan menyebabkan peradangan serta timbulnya jerawat,” kata Joshua Zeichner, MD, seorang dokter kulit di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City.

Maka dari itu, sebelum naik ke ranjang di malam hari, pastikan wajah bersih dari segala polusi. Gunakan pembersih yang lembut, nonkomedogenik, serta bebas alkohol untuk menjaga kulit tetap bersih dan terhidrasi.

Tidak bisa berhenti merokok

Nikotin mengurangi aliran darah ke kulit, sehingga kulit tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Dan zat kimia dalam tembakau juga merusak protein kolagen dan elastin yang menjaga kulit tetap kenyal dan halus.

“Kulit perokok tipis, kusam, lebih keriput, dan kurang mampu pulih,” kata dokter kulit Yoon-Soo Cindy Bae, MD, dari Laser and Skin Surgery Center of New York.

Ditambah lagi, bertahun-tahun mengerutkan bibir untuk menghisap rokok atau menyipitkan mata untuk menghindari asap dapat memperdalam garis-garis, sehingga menyebabkan lebih banyak kerutan di area tersebut.

Tidak menggunakan tabir surya

Kebiasaan lain yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan kulit lainnya adalah melewatkan tahapan mengoleskan sunscreen atau tabir surya. Paparan sinar UV bisa merusak skin barrier kulit, menyebabkan penuaan dini, bahkan meningkatkan risiko kanker kulit.

Sinar UV juga bisa menembus jendela dan saat langit mendung berawan. Maka dari itu, dianjurkan untuk selalu menggunakan sunscreen meski berada di dalam ruangan, maupun saat cuaca dingin atau hujan. Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30, serta oleskan kembali setiap 2 jam saat berada di luar ruangan.

Konsumsi makanan dan minuman manis

Kebiasaan yang perlu dihindari lainnya adalah konsumsi makanan dan minuman manis, seperti cookies kemasan, cokelat dengan tambahan susu dan gula, es krim, kopi kekinian, soda dan minuman kalengan, dan sebagainya.

Makanan manis, terutama yang mengandung gula tinggi, bisa berdampak negatif pada kesehatan kulit. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan peradangan, mempercepat penuaan, dan meningkatkan risiko jerawat.

Pola makan yang ramah kulit harus berfokus pada sayur, buah, dan biji-bijian utuh. Penelitian menunjukkan bahwa buah dan sayur segar dapat membantu mencegah kerusakan yang dapat menyebabkan penuaan kulit.

Memencet jerawat dan mengelupasi kulit

Memencet jerawat bukanlah solusi yang tepat untuk menghilangkan benjolan merah di wajah Anda. Sebaliknya, kebiasaan ini dapat menyebabkan bekas luka dan infeksi.

Benzoil peroksida dan asam salisilat adalah dua perawatan yang paling umum dan efektif. Namun perlu diingat bahwa setiap produk memiliki jumlah bahan-bahan ini yang berbeda. Zeichner merekomendasikan produk benzoil peroksida 2,5% atau asam salisilat, 2%, atau lebih rendah.

Selain itu, kebiasaan mengelupasi kulit juga dapat merusak lapisan dan mengurangi kelembapan kulit. Daripada menggosoknya, redakan kulit kering dengan pelembap bebas pewangi. Bahan-bahan seperti aloe vera dan shea butter dapat menyerap dengan cepat dan membuat kulit Anda segar tanpa minyak berlebih. (*)

Komentar