5 Buku Tentang Mencari Makna dan Tujuan Hidup, Bisa Dibaca Saat Ngabuburit

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Salah satu aktivitas yang bisa kita lakukan selama ngabuburit adalah dengan membaca buku. Selain untuk mengalihkan diri dari rasa bosan dan lapar, penting memanfaatkan waktu untuk meningkatkan literasi agar berkembang.

Pilihan buku yang bisa dibaca saat menunggu waktu berbuka diantaranya adalah buku-buku tentang kehidupan. Buku tema ini sering kali berisi makna dan prinsip hidup yang sering kali dilupakan. Buku-buku tentang kehidupan akan mengingatkan Anda tentang nilai kehidupan, serta melihat perspektif yang lebih luas.

Dilansir dari Gramedia.com, berikut ini kami rangkum rekomendasi buku yang memiliki tema tentang kehidupan yang bisa dibaca saat senggang, terutama di waktu ngabuburit selama bulan Ramadan!

Sang Alkemis – Paulo Coelho

Novel ini pertama kali diterbitkandalam bahasa Brasil dengan judul ‘O Alquimista’ tahun 1988. Seiring popularitasnya, buku karya Paulo Coelho ini diterjemahkan ke 80 bahasa di dunia, termasuk Indonesia dengan penjualan lebih dari 175 eksemplar.

‘Sang Alkemis’ mengisahkan tentang seorang anak gembala dari Spanyol yang meninggalkan kehidupannya yang nyaman untuk berkelana demi mewujudkan impian. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang Alkemis yang membantunya memahami arti mimpi dan tujuan hidup.

Novel ini menekankan pentingnya mendengarkan suara hati, mengikuti intuisi, dan berani mengambil risiko untuk mewujudkan impian.

Atomic Habits – James Clear

Buku ‘Atomic Habits’ karya James Clear mengajarkan bahwa perubahan besar terjadi melalui akumulasi kebiasaan kecil yang konsisten, bukan dengan perubahan drastis. Konsep ini menekankan pentingnya fokus pada proses dan sistem, bukan hanya hasil akhir.

Buku ini menggunakan analogi ‘atom’ untuk menggambarkan hal-hal kecil yang diakumulasikan dapat menghasilkan suatu hal yang besar.

Dalam buku ini, Clear turut menceritakan kisah inspiratif para peraih medali emas di olimpiade, para CEO terkemuka di dunia, dan juga ilmuwan istimewa yang sudah menggunakan sains tentang kebiasaan kecil untuk tetap bisa produktif, bahagia, dan juga tetap termotivasi.

Filosofi Teras – Henry Manampiring

Filosofi Teras memperoleh penghargaan Book of The Year Indonesia International Book Fair pada tahun 2019. Buku ini mengadaptasi filsafat Yunani-Romawi kuno, Stoisisme yang mengajarkan cara hidup damai dan tentram dengan mengendalikan emosi dan fokus pada hal yang bisa dikendalikan.

Buku ini bertujuan untuk membantu pembaca mengatasi emosi negatif, meningkatkan ketahanan mental, dan menjalani hidup dengan lebih tenang dan damai. Filosofi Teras juga mengajarkan pentingnya hidup selaras dengan alam, menerima apa yang tidak bisa dikendalikan, dan fokus pada pikiran dan tindakan kita sendiri.

Think and Grow Rich – Napoleon Hill

Think and Grow Rich karya Napoleon Hill adalah buku pengembangan diri klasik yang menekankan kekuatan berpikir dan pola pikir positif untuk meraih kesuksesan dan kekayaan. Buku ini menawarkan filosofi pencapaian berdasarkan prinsip-prinsip yang diperoleh dengan mempelajari individu-individu yang sukses.

Buku ini menekankan pentingnya pola pikir yang positif dan fokus, dengan menyatakan bahwa kesuksesan dimulai dari cara berpikir. Hill juga menekankan pentingnya memiliki hasrat yang membara untuk mencapai tujuan, karena hasrat adalah titik awal untuk semua kesuksesan.

Selain itu, kedisiplin diri dan ketekunan juga penting untuk mencapai impian dan kesuksesan, serta menekankan kekuatan ‘mastermind’, yakni sekelompok individu yang berpikiran sama yang saling mendukung tujuan masing-masing.

Berani Tidak Disukai – Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga

‘Berani Tidak Disukai’ atau ‘The Courage to Be Disliked’ karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga merupakan sebuah buku pengembangan diri dengan berdasarkan teori psikologi Adlerian.

Buku ini menggunakan format dialog antara seorang filsuf dan seorang pemuda, sehingga konsep psikologis yang rumit menjadi mudah dipahami. Buku ini menekankan pada kepemilikan atas kehidupan dan keputusan seseorang, daripada dikendalikan oleh pengalaman masa lalu atau harapan orang lain.

Buku ini mendorong pembaca untuk memikirkan kembali pemahaman mereka tentang kebahagiaan, kebebasan, dan hubungan interpersonal. (*)

Komentar