Benarkah Terlalu Banyak Tidur Jadi Tanda Stres dan Kecemasan?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Terlalu banyak tidur bisa menjadi tanda-tanda Anda mengalami stres dan kecemasan. Pada dasarnya merupakan kegiatan yang penting dilakukan untuk membuat organ-organ tubuh, termasuk otak beristirahat.

Meski demikian, tidur berlebihan selama lebih dari sembilan jam setiap hari bisa berdampak pada kesehatan mental, maupun masalah kesehatan lainnya. Benarkah demikian? Simak penjelasan lebih lengkapnya berikut ini!

Benarkah tidur lama tanda stres dan kecemasan?

Dilansir dari SleepFoundation, tidur berlebihan (oversleeping) didefinisikan sebagai tidur lebih dari sembilan jam dalam sehari. Sementara, orang dewasa kebanyakan memerlukan waktu tujuh jam untuk tidur berkualitas.

Sebenarnya, jumlah tidur yang dibutuhkan setiap malam bergantung pada kebiasaan dan aktivitas di siang hari, kesehatan, dan pola tidur. Orang tua membutuhkan enam jam tidur, sementara atlet yang aktif mungkin membutuhkan satu jam tambahan.

Terkadang Anda mungkin membutuhkan lebih banyak tidur dari biasanya, seperti setelah aktivitas berat atau bepergian. Meski demikian, oversleeping disebut sebagai salah satu tanda Anda mengalami stres dan kecemasan.

Baik tidur berlebihan maupun kesulitan tidur merupakan efek dari depresi. Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa adanya tingkat depresi yang lebih tinggi pada orang yang memiliki kebiasaan tidur terlalu lama (lebih dari sembilan jam).

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang dengan gangguan kecemasan juga lebih mungkin mengalami tidur lama, yang menyebabkan mereka tertekan. Selain itu, remaja dan orang tua dengan tingkat depresi lebih tinggi kemungkinan besar mengalami rasa kantuk yang berlebihan. (*)

Komentar