SMJTimes.com – Coping mechanism merupakan istilah yang sering kita dengar, baik di media sosial maupun di bidang psikologi. Mekanisme koping ini sering kali digunakan sebagai stretegi untuk mengatasi stres dengan cara yang positif.
Berikut ini kami rangkum beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang coping mechanism. Simak selengkapnya!
Apa itu coping mechanism?
Dilansir dari laman Good Therapy, coping mechanism merupakan cara manajemen stres yang dilakukan orang-orang untuk mengatasi kemarahan, kesepian, kecemasan, hingga depresi.
Saat stres, muncul efek samping ‘lari-atau-lawan’ yang dipicu oleh sistem saraf simpatik di otak. Efek tersebut membuat Anda bersiap untuk ‘melarikan diri’ atau menghadapi potensi bahaya secara langsung.
Adapun efek samping stres tersebut meliputi peningkatan denyut jantung, pernapasan, tekenan darah tinggi, peningkatan kewaspadaan, serta pelepasan glukosa (gula) ke dalam aliran darah Anda untuk energi.
Sementara itu, stres juga memengaruhi kulitas tidur, gangguan makan, serta menimbulkan kecemasan. Mekanisme koping ini berguna untuk mengurangi efek samping tersebut, sehingga kita bisa beraktivitas seperti biasa meski di waktu yang sulit.
Jenis-jenis coping mechanism
Terdapat beberapa cara melalukan coping mechanism, berikut diantaranya;
Mencari dukungan eksternal daripada mengisolasi diri atau memendam stres.
Melakukan aktivitas yang bisa merelaksasi, misalnya meditasi, belajar terknik pernapasan, jalan-jalan sambil melihat pemandangan alam, atau mendengarkan musik berirama lembut.
Mengidentifikasi masalah yang menyebabkan stres, kemudian menerapkan beberapa solusi potensial untuk mengelolanya secara efektif.
Menjadikan situasi yang menegangkan sebagai humor untuk mencegah beban terlalu berat.
Melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga, yoga, berenang, berjalan, menari, olahraga tim, dan lainnya untuk membantu orang mengatasi stres.
(*)
Komentar