SMTimes.com – Bertahan dalam hubungan yang toxic rasanya seperti membiarkan duri dalam daging. Artinya, jika tidak berusaha untuk mencabut atau mengeluarkannya, Anda bisa terus merasa tersakiti.
Alih-alih mendapatkan akhir yang bahagia, hubungan beracun atau toxic relationship bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental Anda.
Meski demikian, banyak orang terlambat untuk menyadari bahwa dirinya berada dalam hubungan yang tidak sehat, sehingga lebih sulit untuk lepas. Penting untuk mengenali tanda-tanda hubungan toxic, sebelum Anda terjebak terlalu dalam dalam hubungan yang merugikan tersebut.
Anda merasa dikendalikan pasangan
Tanda pertama dari toxic relationship adalah adanya kendali penuh pada salah satu pihak terhadap pasangannya. Misalnya, pasangan selalu memaksakan kehendak tanpa memikirkan perasaan Anda. Perkataannya seperti perintah yang tidak bisa ditolak, sehingga Anda terus menurutinya meski hal tersebut tidak Anda sukai.
Anda tidak mendapatkan dukungan
Setiap pasangan perlu saling mendukung mimpi dan cita-cita masing-masing. Namun, hubungan tidak sehat atau pasangan yang toxic membuat hubungan menjadi semacam persaingan. Misalnya, pasangan tidak suka jika Anda memiliki pekerjaan yang lebih baik dibanding dirinya, atau pasangan tidak mendukung mimpi dan cita-cita Anda.
Anda tidak menjadi diri sendiri
Dalam hubungan yang toxic, Anda sulit untuk menjadi diri sendiri karena terlalu sibuk tampil sesuai keinginan pasangan. Misalnya, pasangan cenderung mengatur cara berpakaian maupun berperilaku Anda. Selain itu, Anda takut tidak mendapatkan kasih sayang atau dikritik jika tampil sesuai keinginan Anda sendiri.
Anda sering dibohongi
Kejujuran dan kepercayaan merupakan salah satu pondasi hubungan yang sehat. Salah satu tanda hubungan yang tidak sehat adalah pasangan sering berbohong, atau Anda dan pasangan saling membohongi satu sama lain. Kebohongan akan merusak kepercayaan, sehingga menimbulkan kecemasan, khawatir, dan curiga.
Anda mendapat kekerasan fisik
Hubungan toxic tak hanya menyerang psikologis Anda, namun juga fisik. Jika pasangan sering melampiaskan emosi dengan memukul atau melempar barang, maka Anda harus waspada. Hal tersebut merupakan tanda pasangan toxic. Selain itu, kekerasan tak hanya terbatas pada fisik saja, namun juga verbal, seperti mencela, berkata kotor, bahkan menyumpah serapah. (*)
Komentar