SMJTimes.com – Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia, yakni berupa kain polos yang dilukis menggunakan alat bernama canting dan lilin yang telah dipanaskan.
Dalam perkembangannya, kain batik tidak hanya dijadikan sebagai pakaian adat, namun sudah menjadi pakaian sehari-hari dan item fashion yang dikenakan di berbagai acara formal maupun non-formal.
Saat ini, jenis dan motif batik pun semakin beragam, mulai dari batik cap maupun batik tulis yang sama-sama memerlukan perawatan agar tetap awet dan motifnya tidak pudar. Berikut ini kami rangkum sejumlah tips mencuci baju batik agar tahan lama.
Cuci secara manual
Saat mencuci kain batik, hindari penggunaan mesin cuci dan cuci secara manual atau menggunakan tangan. Hal ini dilakukan guna menjaga serat kain tetap awet dan tidak mudah rusak jahitannya. Sebaliknya, penggunaan mesin cuci dapat merusak serat kain, warna dan tekstur kain.
Hindari penggunaan banyak deterjen
Deterjen mengandung bahan kimia yang tidak cocok untuk kain batik. Penggunaan deterjen berlebihan bisa merusak motif dan warnanya, sehingga mudah luntur. Pilih pembersih yang mengandung buah lerak atau menggunakan shampo.
Bersihkan noda dengan bahan alami
Jika kain batik Anda bernoda, bersihkan dengan bahan alami jangan langsung digosok menggunakan deterjen. Salah satu bahan yang bisa menghilangkan noda pada kain adalah kulit jeruk. Caranya, gosok kain menggunakan kulit jeruk di atas noda membandel. Diamkan kurang lebih 10 menit, kemudian bilas menggunakan air hangat.
Jangan diperas terlalu keras
Saat mencuci kain batik dan ingin menjemurnya, hindari memeras kain batik terlalu keras karena bisa membuatnya lebih kaku saat kering. Baju batik sebaiknya dijemur dengan dibentangkan, dan biarkan kain mengering dengan sendirinya.
Jemur di tempat teduh
Tips lainnya agar pakaian batik tahan lama adalah menjemurnya di tempat yang teduh. Pasalnya, paparan sinar matahari secara langsung dapat membuat warna dan motif dari lilin cepat pudar. Kain batik cepat kering meski hanya diangin-anginkan saja. Selain itu, saat menyetrika, gunakan tempertur suhu yang tidak terlalu panas. (*)
Komentar