Stres pada Anak, Apa Saja Tanda-tandanya?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Stres merupakan kondisi yang rentan dialami oleh orang dewasa. Ini karena seiring bertambahnya usia, maka semakin banyak pula tekanan yang harus dihadapi dan tanggung jawab yang harus dipenuhi.

Meski demikian, bukan hal yang tidak mungkin jika stres juga dialami oleh anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Anak-anak tidak selalu memiliki kecerdasan emosional atau kosakata untuk mengekspresikan diri, sehingga mereka mungkin merasakan perasaan tidak nyaman dan kesepian pada saat berada di situasi yang memicu stres.

Berikut ini kami rangkum panduan untuk mengetahui anak sedang stres dan bagaimana penanganannya.

Stres pada Anak Usia 4-7 Tahun

Kelompok usia yang mengalami stres ini mungkin menunjukkan tanda-tanda kemunduran atas apa yang telah dipelajarai. Misalnya, mereka mengompol, mengisap jempol, bahkan kesulitan untuk menaruh fokus saat orang lain berbicara. Mereka mungkin mengalami kecemasan akan perpisahan.

Selain itu, anak di usia ini sering kali menunjukkan stres emosional mereka secara fisik, seperti rasa sakit perut akibat lonjakan hormon seperti adrenalin dan kortisol.

Stres pada Anak Usia 7-10 Tahun

Anak di kelompok usia ini biasanya sudah merasakan adanya stres emosional, namun tidak tahu cara untuk melampiaskannya sehingga mereka cenderung mengungkapkan reaksi sebagai kemarahan atau kejengkelan. Selain itu, mereka juga bisa menjadi sangat gelisah saat dihadapkan pada situasi yang memicu stres, seperti perpisahan, pertengkaran, dan lainnya.

Stres pada Remaja Usia 10-13 Tahun

Kelompok usia ini berada dalam tahap yang unik dan rentan. Mereka sering kali menghadapi tanggung jawab dan tekanan baru di rumah maupun sekolah. Saat stres, mereka cenderung terlihat menghindar, adanya penurunan prestasi, penolakan mengerjakan tugas, mereka juga cenderung tidak membicarakan kekhawatiran dan ketakutan mereka. Selain itu, mereka juga rentan mengalami perasaan terisolasi sehingga mudah tersinggung dan merasa kesepian.

Bagaimana cara menanganinya?

Orang dewasa mungkin tidak mengira anak-anak bisa mengalami stres, atau bahkan meremehkan kekhawatiran mereka. Padahal, kepedulian orang dewasa dapat membuat perbedaan yang signifikan dengan memberikan rasa aman, empati, struktur, informasi yang sesuai usia, kenyamanan, dan bimbingan.

Jika Anda melihat ada sesuatu yang tampaknya mengganggu anak Anda, coba dekati dan tanya apa yang dirasakan atau kejadian apa yang dialami olehnya baru-baru ini. Hindari menuduh dan dengarkan cerita anak Anda secara aktif. Pengamatan menunjukkan bahwa Anda ingin mendengar lebih banyak tentang kekhawatiran anak Anda. Selain itu, pengamatan memberi Anda kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda peduli dan ingin mengerti perasaan mereka. (*)

Komentar

News Feed