SMJTimes.com – Aktivitas membaca bermanfaat meningkatkan pengetahuan kita tentang dunia. Manfaat tersebut sebenarnya tidak terbatas pada membaca buku non-fiksi saja, seperti eksiklopedia, namun juga buku yang menawarkan hiburan, seperti novel.
Jika membaca buku non-fiksi memberikan beragam informasi seputar ilmu pengetahuan hingga motivasi, maka buku fiksi mengajarkan kita berempati, serta belajar untuk mengerti dan menerima pendapat orang lain.
Berikut ini kami rangkum sejumlah manfaat yang bisa didapatkan dengan membaca novel.
Meningkatkan empati
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa membaca cerita fiksi, seperti novel dapat membantu mengaktifkan bagian otak yang bertanggung jawab untuk menavigasi interaksi dengan individu lainnya. Ini membuat pembaca novel lebih memahami dan melihat dunia dari sudut pandang baru.
“Narasi menawarkan kesempatan unik untuk menggunakan kapasitas ini, saat kita mengidentifikasi kerinduan dan frustrasi karakter, menebak motif tersembunyi mereka, dan melacak pertemuan mereka. dengan teman dan musuh, tetangga dan kekasih,” terang psikolog Raymond Mar.
Mengatasi stres dan memperbaiki tidur
Otak tidak dapat dipaksa terus bekerja keras seharian, yang artinya membutuhkan waktu untuk mengistirahatkan fungsi kognitifnya dan rileksasi. Membaca buku fiksi merupakan salah satu cara terbaik untuk melepaskan stres dan me-refresh pikiran.
Membaca telah terbukti membuat otak kita berada dalam keadaan trance yang menyenangkan, mirip dengan meditasi, dan membaca memberikan manfaat kesehatan yang sama berupa relaksasi mendalam dan ketenangan batin. Pembaca reguler tidur lebih nyenyak, memiliki tingkat stres lebih rendah, harga diri lebih tinggi, dan tingkat depresi lebih rendah.
Meningkatkan hubungan dengan orang lain
Hubungan antar individu tak sesederhana yang terlihat. Setiap orang memiliki karakter yang berbeda, serta memiliki emosi yang kompleks. Keith Oatley, seorang profesor psikologi kognitif emeritus di Universitas Toronto mengatakan kepada New York Times bahwa membaca fiksi menghasilkan semacam simulasi realitas.
“Simulasi sangat berguna karena menegosiasikan dunia sosial secara efektif sangatlah rumit, mengharuskan kita mempertimbangkan banyak sekali contoh sebab dan akibat yang saling berinteraksi. Sama seperti simulasi komputer yang dapat membantu kita mengatasi permasalahan kompleks seperti menerbangkan pesawat atau meramalkan cuaca, novel, cerita, dan drama juga dapat membantu kita memahami kompleksitas kehidupan sosial,” jelas Dr. Keith Oatley.
Meningkatkan kemampuan memori
Membaca dan mendengarkan cerita merupakan cara yang bagus untuk mengingat informasi dalam jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa seorang pembaca mengalami penurunan daya ingat yang lebih lambat di kemudian hari dibandingkan dengan non-pembaca. Secara khusus, pembaca buku fiksi memiliki tingkat penurunan mental 32 persen lebih rendah dibandingkan yang lainnya.
Lebih terbuka dan mengurangi diskriminasi
Membaca cerita fiksi membuat kita lebih inklusif dan berpikiran terbuka. Penelitian Journal of Applied Social Psychology menunjukkan bahwa novel Harry Potter digunakan sebagai alat untuk meningkatkan sikap toleran terhadap kelompok yang mengalami stigma.
Meningkatkan kosa kata dan kreativitas
Buku fiksi dapat membantu seseorang memperbanyak kosa kata baru dan meningkatkan kreativitas. Universitas Emory tahun 2013 membandingkan orang-orang setelah mereka membaca fiksi dengan mereka yang tidak membaca. Otak pembaca menunjukkan lebih banyak aktivitas di area tertentu dibandingkan mereka yang tidak membaca, terutama korteks temporal kiri, bagian otak yang biasanya berhubungan dengan pemahaman bahasa. (*)
Komentar