Burnout? Berikut Tips Mengatasinya

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Tekanan dan kesibukan pekerjaan bisa memicu stres kronis atau burnout. Seseorang yang mencapai kondisi ini merasa lelah dan sering kali menjadi lebih sesitif terhadap orang sekitar maupun pekerjaannya.

Pada tahun 2019, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan kelelahan sebagai fenomena pekerjaan yang diakibatkan oleh stres kronis di tempat kerja. Dalam psikologi klinis, hal ini memengaruhi pikiran dan perilaku seseorang.

Adapun sejumlah cara untuk mengatasi hal ini, yakni dengan perubahan pola hidup. Apa saja hal tersebut? Simak penjelasan yang kami rangkum berikut ini!

Mengubah kebiasaan yang menyebabkan stres

Identifikasi hal-hal yang menyebabkan kelelahan, lalu ubah kebiasaan tersebut. Hal tersebut mungkin yang membuat Anda lebih banyak bekerja, sehingga mengurangi waktu untuk memulihkan tenaga. Oleh sebab itu, bekerjalah lebih sedikit, atur keseimbangan antara kehidupan sosial dan pekerjaan, serta beristirahatlah teratur.

Latih keterampilan problem solving

Burnout sering kali disebabkan oleh kurangnya kemampuan pemecahan masalah atas hal yang tiba-tiba terjadi di kehidupan Anda. Hal tersebut mungkin membuat Anda kaget, hingga memicu stres yang tidak dapat dihindari.

Anda bisa melatih kemampuan pemecahan masalah dengan berdiskusi bersama orang yang terpercaya. Selain itu, latih kemampuan Anda untuk berpegang pada jadwal dan to-do-list.

Mencari dukungan

Menjangkau teman, keluarga, atau kolega untuk berbagi dan mendapatkan dukungan dapat meringankan perasaan stres dan isolasi diri yang berlebihan. Perlu diketahui, perasaan terisolasi juga dapat menyebabkan kelelahan mental.

Berbagi beban, menerima nasihat, atau sekadar mengungkapkan perasaan dapat membantu seseorang untuk tidak merasa terlalu sendirian, sekaligus meredakan stres.

Lakukan relaksasi

Relaksasi yang teratur dapat membantu orang mengurangi tingkat stres. Contoh aktivitas yang memicu relaksasi meliputi latihan pernapasan, peregangan badan, olahraga, yoga, meditasi, jalan-jalan di tengah pemandangan alam, dan masih banyak lagi. Dengan relaksasi, Anda bisa mendapatkan pasokan oksigen ke otak, sehingga merasa lebih fresh.

Meningkatkan kualitas tidur

Kurangnya kualitas tidur dapat meningkatkan kadar hormon stres kortisol. Ketika seseorang tidak mendapatkan kualitas tidur yang cukup, mereka dapat mengalami lebih banyak stres, kelelahan, kesulitan kognitif, dan peningkatan risiko gangguan kronis.

National Sleep Foundation (NSF) menyarankan orang-orang dapat mencoba meningkatkan kualitas tidur mereka mematikan lampu saat tidur, menghindari alkohol dan kafein sebelum tidur, melakukan rutinitas istirahat 7-8 jam tidur dan menjaga jadwal tidur tetap konsisten. (*)

Komentar