Dewan Pati Ungkap Petani Tebu Banyak Beri Keluhan

Bagikan ke :

Pati, SMJTimes.com Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati mengaku menerima banyak keluhan dari petani tebu soal mahalnya harga pupuk.

Selain itu, para petani tebu juga merasa kesulitan dengan terbatasnya pupuk bersubsidi dari pemerintah, sehingga membuat biaya produksi mahal.

Anggota Komisi B DPRD Pati, Nur Sukarno, mengatakan bahwa harga jual komoditas pertanian umumnya bergantung pada kondisi pasar.

“Jadi ketidak pastian perlu kecermatan yang sangat intens termasuk bisa menekan biaya produksi, dan akses permodalan bisa di permudah dengan bunga yang rendah,” Ucapnya.

Selanjutnya, dia juga menambahkan bahwa  pengurangan pupuk bersubdisi berpengaruh kepada produktivitas para petani.

“Kondisi seperti ini pemerintah harus ikut memikirkan agar supaya tantangan yang dihadapi pekebun tebu bisa mendapatkan secercah harapan untuk tetap menggeluti pertebuan.” ujarnya.

Sebagai informasi, Indonesia merupakan konsumen gula terbesar di dunia, sehingga kebutuhan gula terbuka asal tidak impor raw sugar.

Oleh karena itu, pemerintah harus mendiskusikan ulang tentang kebutuhan pupuk, rantai tata niaga pergulaan, akses permodalan dengan bunga kompetitif agar petani tebu bisa sejahtera. (adv)

Komentar