Doomscroolling, Ketagihan Menggulir Layar untuk Mengetahui Berita Buruk

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Muncul istilah baru bagi pengguna sosial media, yakni Doomscrolling. Doomscroolling merupakan kegiatan untuk terus mencari detail terkecil saat dihadapkan dengan berita buruk.

Sebuah berita buruk yang Anda baca di internet dan sosial media sering kali membuat Anda menghabiskan waktu untuk men-scroll layar sampai mendapatkan informasi detail tentang berita tersebut. Doomscrolling atau doomsurfing bisa membuat ketagihan untuk mengulik peristiwa negatif.

Apa itu doomscrolling dan siapa yang rentan terpengaruh?

Menurut laman Health, doomscrolling adalah ketika seseorang secara aktif mencari materi yang menyedihkan atau negatif untuk dibaca dan ditelusuri di media sosial atau outlet media berita. Alasan melakukan doomscrolling adalah mencoba mendapatkan akses ke semua informasi yang dibutuhkan untuk menjaga diri terlindungi dari bahaya di sekitar Anda.

Menurut penelitian, orang dengan tingkat neurotisisme yang tinggi mungkin lebih cenderung terlibat dalam doomscrolling. Neurotisisme menggambarkan kepribadian yang berkaitan dengan ketidakstabilan emosi dan lebih mungkin mengalami atau bereaksi terhadap tekanan psikologis. Kepribadian ini merupakan salah satu dari 5 ciri kepribadian, bersama dengan keterbukaan, kesadaran, ekstraversi, dan keramahan.

Para peneliti mengatakan bahwa orang dengan tingkat neurotisisme yang tinggi bereaksi lebih kuat terhadap emosi negatif. Mereka juga mengatakan orang-orang ini mungkin mengalami nasib buruk karena kecenderungan mereka untuk mengalami reaksi-reaksi tersebut, rendahnya harga diri, dan meningkatnya kesedihan.

Mengapa membuat ketagihan?

Ken Yeager, PhD, a psikiater di Ohio State University Wexner Medical Center mengatakan bahwa otak memiliki kecenderungan mencari berita negatif. Meski demikian, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka melakukan hal ini.

“Kita semua terprogram untuk melihat hal negatif dan tertarik pada hal negatif karena hal itu dapat merugikan kita secara fisik,” terangnya.

Gallagher, PsyD, direktur klinik di Pusat Perawatan dan Studi Kecemasan di Fakultas Kedokteran Perlman Universitas Pennsylvania mengatakan bahwa orang memiliki banyak pertanyaan dan menginginkan jawaban. Dorongan ini yang membuat mereka terus menggulir untuk mendapatkan sesuatu yang membantu.

“Orang-orang mempunyai pertanyaan, mereka menginginkan jawaban, dan berasumsi bahwa mendapatkannya akan membuat mereka merasa lebih baik,” kata Gallagher.

“Anda terus menggulir dan menggulir. Banyak yang berpikir hal ini akan membantu, namun mereka akhirnya merasa lebih buruk setelahnya,” imbuhnya.

Doomscrolling juga dapat berdampak pada kondisi mental Anda, seperti kecemasan, kesedihan, rasa marah tak terkendali dan merasakan ketidakpastian. (*)

Komentar