SMJTimes.com – Viral berita anak 13 tahun menderita depresi karena ponsel pintarnya dijual untuk kebutuhan sehari-hari. Diketahui, anak tersebut berinisial A merupakan warga Bedeng, Kelurahhan Pakiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Insiden ini berawal saat ibu dari A, Siti Anita menjual telepon genggam hasil tabungan A untuk menutupi kebutuhan sehari-hari karena suaminya tidak memberikan nafkah selama 8 bulan dan bekerja di luar kota.
Usai kejadian itu, A dilihat sering melamun dan kondisi emosinya sudah tidak terkontrol. Kemudian, saat dibawa berobat secara medis, A dinyatakan mengalami depresi.
“Awalnya sih setelah HP punya anak itu saya jual buat kebutuhan sehari-hari. Waktu itu kan suami nggak ngirim uang 8 bulan waktu kerja di luar kota,” ungkapnya, dikutip dari Detik.
“Setelah itu A emosinya nggak ke kontrol sering ngamuk-ngamuk lemparin barang,” imbuhnya.
Depresi sendiri merupakan kondisi suasana hati yang buruk dan berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih. Mengetahui berita tentang A, nyatanya depresi tidak hanya dapat dialami oleh orang dewasa saja, melainkan anak-anak.
Lantas, bagaimana cara orang tua mengetahui bahwa anak mengalami depresi? Simak penjelasan berikut.
Suasana hati sedih atau buruk
Wajar jika seorang anak merasa sedih dan marah. Namun, jika kesedihan itu berlangsung selama berminggu-minggu atau lebih, itu bisa menjadi tanda anak mengalami depresi. Mereka juga menjadi sering menangis, hingga lebih sering mengamuk dibanding sebelumnya.
Memiliki harga diri yang rendah
Anak-anak yang mengalami depresi mungkin lebih sering mengeluh. Mereka mungkin mengatakan hal-hal yang mengkritik diri sendiri seperti, ‘saya tidak punya teman’, ‘saya tidak berharga’, ‘apa yang saya lakukan sia-sia’.
Kurangnya energi
Depresi dapat menguras energi anak. Umumnya anak memiliki banyak energi untuk bermain dan berlarian ke sana kemari. Namun, jika masalah psikologis mengganggu mereka, hal itu membuat anak menjadi mudah lelah, menyerah, hingga tidak ingin melakukan aktivitas apapun.
Tidak menikmati sesuatu
Anak-anak yang menderita depresi mungkin tidak lagi merasakan kesenangan dengan hal yang sebelumnya disukainya, seperti bermain, makan, hingga berkumpul dengan teman sebayanya.
Perubahan waktu tidur
Mereka yang memiliki gejala depresi mungkin tidak bisa tidur nyenyak meski tampak lelah dan tak berenergi. Selain gangguan tidur, anak juga sering kali mengalami gangguan makan saat depresi. Ini bisa jadi mereka malas makan atau malah berlebihan makan. (*)
Komentar