SMJTimes.com – Menggigit kuku merupakan perilaku umum yang dilakukan oleh banyak orang. Beberapa bahkan menjadikan hal ini kebiasaan, meski sebenarnya tidak baik jika dilakukan secara terus menerus.
Kebiasaan ini disebut banyak terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun, kecenderungan ini biasanya bisa berkurang mendekati masa dewasa.
Penelitian di AS tahun 2020 menemukan bahwa ada beberapa alasan mengapa orang-orang melakukan kebiasaan menggigit kuku ini. Beberapa alasan bahkan dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental tertentu.
Alasan kebiasaan menggigit kuku, benarkah tanda kondisi mental tertentu?
Dilansir dari News Medical, penelitian tahun 2020 memberikan daftar mengenai alasan-alasan mengapa orang-orang terbiasa menggigit kuku. Aktivitas tersebut bisa timbul saat orang sedang dalam perasaan gugu pan cemas. Menggigit kuku untuk sementara waktu memberikan efek yang menenangkan sistem saraf.
Sifat perfeksionisme menunjukkan toleransi yang rendah terhadap kebosanan dan frustrasi. Mereka yang mudah merasa bosan mengatasi perasaan tidak nyaman dengan menggigit kuku. Orang yang ingin selalu aktif akan mencari suatu hal untuk dikerjakan.
Selain itu, kebiasaan mengigit kuku juga bisa terjadi karena anak-anak meniru perilaku orang tua.
Kondisi kesehatan mental yang terkait dengan kebiasaan menggigit kuku dapat menyebabkan tekanan emosional yang parah, depresi, dan kecemasan. Dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental Edisi Kelima (DSM–5), mengigit kuku diklasifikasikan sebagai ‘Gangguan obsesif-kompulsif dan terkait lainnya’ dengan spesifikasi ‘perilaku berulang yang berfokus pada tubuh’.
Dari Siddiqui et al., 2020, terdapat klasifikasi terkait mengapa orang menggigit kuku;
Mereka melakukannya tanpa disadari,
Menggigit kuku untuk mengendalikan kecemasan,
Menggigit kuku dengan tujuan mencari perhatian,
Menggigit kuku yang melukai diri sendiri untuk mengendalikan agresi,
Hingga, menggigit kuku sebagai bagian dari spektrum gangguan obsesif-kompulsif.
Apa yang harus dilakukan pada anak?
Orang tua yang menemukan anak senang mengigigiti kukunya, jangan memarahi atau mengomelinya. Pasalnya, kebiasaan tersebut tidak disadari, sehingga memarahi anak Anda buka cara yang baik untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Anda bisa menawarkan alternatif dengan aktivitas pengganti. Misalnya, mainan yang bisa dibawa sepanjang perjalanan atau buku yang bisa dipegang oleh kedua tangannya untuk mengalihkan anak dari kebiasaan menggigit kuku.
Selain itu, kenali beberapa teknik relaksasi yang bisa dicoba saat anak-anak merasakan keinginan untuk menggigit kuku. Ajak mereka bernapas dalam-dalam sambil mengepalkan tangan, kemudian meninju udara. (*)
Komentar