SMJTimes.com – Generasi Z atau Gen-Z disebut menjadi kelompok yang paling melek teknologi. Apalagi dengan pandemi COVID-19 yang membuat sejumlah aktivitas mengalami perubahan menjadi serba online. Sehingga, mereka mulai terbiasa dengan keberadaan internet dan media sosial di kehidupan mereka.
Online shopping menjadi salah satu hal yang kerap kali dilakukan oleh generasi Z. Banyaknya platform e-commerce memberikan lebih banyak opsi dan juga kemudahan untuk berbelanja, terutama barang-barang fashion. Menurut Badan Pusat Statistik, pakaian menjadi salah satu produk yang paling banyak dijual di platform.
Lembaga survei Indonesia, Populix melakukan riset tentang kebiasaan belanja generasi Z dengan melibatkan 2 ribu responden. Riset ini memberikan insights tentang hal-hal yang memengaruhi generasi Z dalam belanja pakaian secara online.
Bagaimana kebiasaan generasi Z dalam belanja pakaian?
Generasi Z disebut berani mengeksplor berbagai merek pakaian saat berbelanja secara online. Berdasarkan data, sebesar 62,65 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak terpaku pada satu merek saja. Sementara itu, perempuan merupakan kelompok yang lebih banyak melakukan eksplorasi dibanding dengan laki-laki.
Disamping itu, ada pula generasi Z yang memiliki loyalitas tinggi pada merek tertentu saja. Mereka cenderung tertarik melakukan browsing untuk memantau brand yang diminati dengan harapan mendapatkan informasi produk terbaru dan promo berupa potongan harga spesial.
Generasi Z juga paling banyak membeli item fashion t-shirt di e-commerce, terutama laki-laki. Selain itu, produk outer menjadi item yang lebih banyak diincar oleh perempuan daripada laki-laki. Selanjutnya, ada kemeja dan celana yang banyak diincar oleh laki-laki maupun perempuan.
Bagaimana generasi Z memutuskan membeli pakaian secara online?
Riset Populix menemukan bahwa kebanyakan generasi Z mengandalkan rekomendasi teman untuk memilih brand pakaian. Selain itu, mereka juga menikmati window shopping secara online, yakni aktivitas melihat etalase toko untuk mengetahui berbagai brand dan model yang dijual. Dengan aktivitas itu pula mereka mempertimbangkan pembelian berdasarkan budget yang dimiliki. Kendati demikian, mereka tetap memprioritaskan kualitas dibandingkan harga.
Hasil survei tersebut yang menyatakan 58,69 persen responden setuju lebih mementingkan kualitas daripada harga miring, serta lebih dari 18% diantaranya bahkan menyatakan sangat setuju bahwa kualitas lebih penting daripada harga.
Lebih lanjut, generasi Z lebih dulu mengumpulkan informasi yang lengkap sebelum memutuskan membeli produk fashion. Ini didapat dari foto dan video produk secara detail. Ini juga yang membuktikan mereka memiliki kecenderungan terhadap kualitas. (*)
Komentar