Berikut 7 Fakta Menarik Film Horor Talk to Me

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Talk to Me merupakan salah satu film horor dari Australia yang sudah tayang di Indonesia sejak 21 Agustus 2023 kemarin.

Talk to Me banyak menjadi perbincangan penikmat film di dunia maya karena berhasil memberikan pengalaman horor yang mengerikan, namun mengesankan. Film ini berkisah tentang sekelompok orang yang melakukan uji nyali dan pemanggilan arwah dengan menggunakan sebuah potongan tangan misterius. Kalimat ‘talk to me’ menjadi sebuah mantra yang diucapkan untuk berinteraksi dengan roh-roh tersebut. Hingga roh jahat memberikan mimpi buruk bagi mereka.

Film Talk to Me diproduksi oleh rumah produksi A24 Films yang sebelumnya telah melahirkan banyak film berkualitas seperti Midsommar, Everything Everywhere All at Once, Lady Bird, dan masih banyak lagi. Selain itu, film ini juga menjadi debut Danny Philippou dan Michael Philippou sebagai sutradara film.

Jika penasaran dengan fakta-fakta lain film Talk to Me, simak beberapa fakta lainnya berikut yang dilansir dari berbagai sumber.

Debut sang sutradara kembar

Talk to Me merupakan film pertama yang digarap oleh Youtuber kembar bernama Danny Philippou dan Michael Philippou. Sebelum ini, mereka aktif membuat video di kanal YouTube mereka, RackaRacka dan telah mengumpulkan 6,78 juta subscriber melalui akunnya tersebut.

Philippou bersaudara mengawali proyek film pertamanya ini dengan begitu mengesankan hingga Talk to Me berhasil masuk Box Office dan menempati posisi ke-45 dengan pendapatan dari seluruh dunia mencapai US$46,18 juta. Sementara itu, pendapatan domestik mendominasi dengan US$37,37 juta dari jumlah tersebut.

Syuting di daerah asal sang sutradara

Proses syuting sempat dilakukan di lokasi-lokasi yang tak asing bagi si sutradara kembar, seperti di rumah Philippou bersaudara di Pooraka, Adelaide, Australia. Dilansir dari The Guardian, mereka juga syuting di sekolahnya. Menurut mereka, proses syuting tersebut memberikan keduanya banyak inspirasi.

Minim CGI

Danny Philippou dan Michael Philippou mengatakan bahwa film Talk to Me dibuat dengan efek komputer seminimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang lebih realistis dan meyakinkan. Melalui wawancara dengan SciFiNow, Philipphou bersaudar mengatakan bahwa teknologi CGI digunakan untuk menyatukan segala sesuatunya di akhir agar terlihat lebih smooth.

Sumber inspirasi dari pengalaman masa lalu

Beberapa bagian dari film Talk to Me disebut berasal dari pengalaman pribadi Danny Philippou. Salah satunya saat Danny mengalami kecelakaan parah di masa remaja. Ia mengatakan bahwa ekspresi terluka dan luka-lukanya tersebut menjadi inspirasi untuk film garapannya itu.

Ia juga mengatak bahwa kecelakaan yang menimpanya tersebut menjadi simbol tentang hubungan manusia. Ada masa saat ia terguncang, kondisinya semakin membaik saat adiknya datang untuk membantunya.

Tayang di festival film

Talk to Me juga telah ditayangkan di festival film. Film ini melakukan screening di Festival Film Adelaide pada 2022, kemudian tayang perdana pada awal tahun di Festival Film Sundance 2023.

Dilarang tayang di Kuwait

Film ini dilarang tayang di Kuwait. Selain karena penyensoran yang ketat, film ini disebut dilarang tayang karena salah satu pemerannya merupakan non-biner, yakni Zoe Terakes.

Prekuel Talk to Me

Prekuel Talk to Me kabarnya telah dipersiapkan. Naskahnya bahkan dikabarkan sudah selesai ditulis saat film pertama dan menggunakan perspektif ponsel dan media sosial. Namun, keputusan produksi dan penayangan tetap ada di tangan A24 sebagai rumah produksinya.

Demikian beberapa fakta film Talk to Me. (*)

Komentar