Kembaran Ubi Ungu, Berikut Fakta dan Manfaat Taro

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Ubi ungu merupakan jenis umbi-umbian yang banyak ditemukan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun, tahukah anda tentang taro? Meski terlihat sama, nyatanya taro dan ubi ungu adalah jenis yang berbeda, meski bisa dikatakan hampir mirip.

Meski mirip, ubi ungu tumbuh di bawah tanah dan memiliki kulit lebih lembut, berbeda dengan taro memiliki kulit yang lebih gelap seperti kulit kayu dan tumbuh merambat. Taro dan ubi ungu menghasilkan warna ungu yang khas, namun keduanya memiliki daging mentah yang berbeda. Ubi ungu berwarna ungu tua, sedangkah taro biasanya berwarna sedikit putih dengan titik-titik warna ungu.

Perbedaan lainnya, ubi ungu memiliki rasa yang lebih manis. Ubi cocok digunakan sebagai bahan dasar pembuatan makanan kue, mochi, es krim, hingga ubi rebus. Sementara itu, taro memiliki rasa hambar, sehingga lebih fleksibel untuk dikombinasikan dengan bahan makanan lainnya. Taro juga kerap kali dijadikan sebagai bahan perasa minuman. Meski tidak semua orang memiliki preferensi terhadap rasanya, namun taro memiliki cita rasa yang unik.

Manfaat taro

Tak banyak yang mengetahui tentang taro dibandingkan dengan ubi ungu. Padahal, konsumsi makanan dengan campuran taro juga memiliki manfaat. Lauren Manaker, ahli diet terdaftar dan penulis buku tentang nutrisi mengatakan bahwa taro merupakan sumber karbohidrat, serat, dan mikronutrien, termasuk kalsium, vitamin C dan zat besi.

Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), 100g taro mengandung 120 kalori, 1g protein, 27g karbohidrat, 4g serat, 20 mg kalsium, 0,36mg zat besi, dan 12mg vitamin C

Taro juga mengandung antosianin, yaitu antioksidan yang berfungsi melindungi sel dari kerusakan oleh radikal bebas, serta mengurangi peradangan. Selain itu, taro juga tidak banyak mengandung gula, sehingga tidak mengakibatkan lonjakan gula darah dalam tubuh.

“Taro menyehatkan usus,” ujar Amy Goodson, ahli diet terdaftar.

Ia menyoroti indeks glikemik taro yang rendah. Ini berarti karbohidrat yang dipecah menjadi gula dipertahankan sebagai energi. Umbi-umbian ini juga menyediakan pati resisten, sejenis pati yang berperan dalam memasok bakteri sehat dalam usus.

Demikian artikel tentang taro, kembaran ubi ungu. (*)

Komentar