Ekonomi

Alasan Loyalitas Pelanggan Mulai Menurun pada Bisnis Perusahaan

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Loyalitas pelanggan sangat dibutuhkan dalam bisnis perusahaan. Pelanggan menentukan penjualan produk, yang merupakan salah satu pengukuran kinerja perusahaan. Penjualan yang melambat, mengartikan kondisi bisnis yang melambat pula.

Penurunan signifikan atas penjualan produk dapat terjadi karena beberapa faktor, salah satunya menurunnya loyalitas pelanggan. Sebagai contoh, kurangnya inovasi perusahaan membuat pelanggan rentan beralih ke merek lain untuk mendapatkan pengalaman yang lebih baru lagi.

Mengetahui alasan-alasan tentang penyebab konsumen beralih merek bisa menjadi pengetahuan tambahan bagi pengusaha untuk kemudian dihindari atau menyiapkan amunisi karena masa depan belum pasti. Dikutip dari Enterpreneur.com, berikut beberapa alasan mengapa bisnis anda mengalami kemerosostan penjualan.

Pelayanan yang buruk

Alasan pertama bisnis anda mengalami kemerosotan, anda tidak bisa memberikan pengalaman yang mengesankan bagi pelanggan anda, atau pelayanan bisnis kompetitor lebih baik dari yang anda berikan. Ini mungkin disebabkan dengan lambatnya tim dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan. Padahal, kecepatan feedback menjadi salah satu pendukung yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan terhadap layanan dan produk anda.

Untuk memperbaikinya, uraikan praktik layanan pelanggan dengan bijak dan positif. Anda bisa mulai dengan audit internal atas kebijakan yang mengatur tim. Lakukan analisis terkait apa yang membuat pelanggan tidak puas dari wawancara dengan manajer dan orang-orang yang ada dibalik layanan pelanggan. Ingatlah untuk menanggapi dengan cepat dan tepat, perlakukan pelanggan dengan hormat dan berempatilah.

Produk gagal memenuhi ekspektasi

Kegagalan dalam memenuhi ekspektasi pelanggan dapat menurunkan minat mereka untuk mencoba kembali produk dan layanan anda. Ekspektasi pelanggan datang dari janji promosi dan iklan, sehingga jika ada sesuatu yang dirasa kurang atau tidak sesuai dengan yang ada diiklan, pelanggan tentu akan kecewa.

Rancang produk dan layanan dengan tetap memerhatikan kualitas. Jangan pernah berpromosi dengan kebohongan dan mengganti produk dengan kualitas yang lebih buruk atau tidak sesuai dengan apa yang telah dijanjikan. Untuk mendapatkan produk kualitas tinggi, hire desainer produk yang berbakat, serta lakukan tes dan berikan feedback atas pengembangan produk tersebut secara berkala.

Tidak sepadan dengan nilai produk

Harga merupakan jumlah yang pelanggan bayar, sementara nilai adalah apa yang pelanggan dapatkan dari produk anda. Saat anda membandrol harga produk terlalu tinggi, namun mengabaikan nilai produk itu sendiri, lama-lama pelanggan akan beralih ke merek lain yang menawarkan harga lebih terjangkau.

Oleh karena itu, perlu bagi anda untuk mengidentifikasi nilai unik dari produk anda yang tidak dimiliki produk lainnya. Keunikan tersebut akan menjadi nilai tambah produk. Selain itu, anda juga perlu menjelaskan tentang kelebihan anda agar para pelanggan tahu tentang nilai yang akan mereka dapatkan.

Bisnis tidak konsisten

Dalam bisnis, konsistensi memunculkan kepercayaan. Ini berkaitan dengan branding, termasuk dalam penggunaan logo, nama perusahaan, kualitas layanan atau produk menjadi identitas perusahaan. Inkonsistensi layanan dapat membuat pelanggan kebingungan, hingga menjauh.

Untuk menghindarinya, berikan pelayanan yang dapat diandalkan. Ini dimulai dengan pelatihan bagi karyawan, khususnya mereka yang terlibat langsung dengan pelanggan. Pelatihan secara seragam sesuai dengan panduan memberikan konsistensi dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara positif.

Teknik penjualan agresif

Teknik penjualan yang agresif lebih cenderung membuat pelanggan menjauh daripada menghasilkan hasil yang positif. Jika teknik penjualan berfokus pada memanipulasi atau memaksa penjualan, bisnis dapat kehilangan pelanggan.

Yang perlu anda lakukan adalah menerapkan teknik berbasis nilai. Pelajari apa yang dibutuhkan oleh pelanggan anda dan bagaimana produk anda dapat menguntungkan pelanggan. Selain itu, perusahaan juga perlu secara aktif membangun hubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan kepercayaan mereka. (*)

Anisya Gusti

Leave a Comment

Recent Posts

Sekuel Coco Siap Diproduksi, Tayang Tahun 2029

SMJTimes.com - Film animasi Coco 2 dikonfirmasi akan diproduksi dan dijadwalkan tayang di bioskop pada tahun 2029 mendatang. Hal ini…

12 jam ago

Rekomendasi Serial Netflix Tentang Remaja, Cocok Ditonton Saat Liburan

SMJTimes.com - Saat liburan panjang, paling asyik menonton film seru di rumah. Anda cukup berlangganan layanan streaming di platform seperti…

14 jam ago

Tips Tampilan Makeup Dewy untuk Lebaran

SMJTimes.com - Saat hari kemenangan tiba, Muslimah tentu ingin tampil cantik dan menawan. Salah satu caranya yakni dengan memoleskan riasan…

18 jam ago

5 Buku Tentang Mencari Makna dan Tujuan Hidup, Bisa Dibaca Saat Ngabuburit

SMJTimes.com - Salah satu aktivitas yang bisa kita lakukan selama ngabuburit adalah dengan membaca buku. Selain untuk mengalihkan diri dari…

20 jam ago

NewJeans Dilarang Beraktivitas Secara Independen Tanpa Persetujuan ADOR

SMJTimes.com - Divisi perdata ke-50 Pengadilan Distrik Pusat Seoul melarang kelima anggota NewJeans (NJZ) beraktivitas tanpa persetujuan ADOR. Putusan ini…

2 hari ago

Rekomendasi Drama Korea Tayang April 2025, Ada Shin Min-ah Hingga Goo Youn-jung

SMJTimes.com - Akan ada sejumlah drama Korea menarik yang siap tayang selama bulan April 2025 mendatang. Drama-drama berikut ini didominasi…

2 hari ago

This website uses cookies.