Berikut Hal yang Harus Anda Lakukan Saat Anak Punya Alergi Kacang

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Sebagian anak mungkin memiliki alergi terhadap kacang. Sering kali, saat mereka tidak sengaja mengonsumsi makanan yang mengandung kacang-kacangan, efek yang timbul bisa mengkhawatirkan, seperti batuk-batuk, gatal hingga sesak napas. Hal ini pula lah yang membuat para orang tua khawatir saat anak-anak berada di sekolah atau tempat lain yang jauh dari pengawasan karena tidak bisa memantau apa yang anak-anak makan.

Alergi kacang terjadi saat sistem kekebalan anak keliru mengira kacang merupakan suatu hal yang berbahaya, sehingga ia akan bereaksi secara berlebihan sebagai pertahanan. Ahli alergi, Jaclyn Bjelac menuturkan bahwa alergi kacang cenderung bertahan hingga dewasa. Artinya, sedikit kemungkinan anak-anak akan sembuh dari alergi kacang.

Kendati begitu, Bjelac menyarankan agar orang tua tetap tenang. Reaksi alergi makanan yang fatal relatif jarang terjadi. Para peneliti menemukan, kasus kematian akibat alergi lebih jarang daripada kematian tidak disengaja dalam populasi secara keseluruhan.

“Kami menghormati semua alergi makanan, tetapi kami tidak ingin orang tua menjadi takut,” ujarnya.

Dikutip dari Claveland Clinic, Bjelac memberikan 4 saran yang bisa anda lakukan sebagai orang tua untuk mencegah reaksi alergi kacang yang anak anda miliki.

Baca label makanan

Setelah mengetahui anak anda memiliki alergi kacang, pastikan anda selalu membaca label nutrisi/kandungan setiap membeli produk makanan. Di Amerika Serikat, kacang termasuk di antara sembilan alergen yang harus dicantumkan secara spesifik pada label, selain susu, telur, ikan, kerang, kacang pohon, gandum, kedelai, dan wijen karena menyebabkan reaksi alergi 90%.

“Prinsip terpenting dari manajemen alergi makanan adalah membaca setiap label setiap saat. Jangan pernah menganggap suatu produk aman, bahkan jika anda pernah mencoba sebelumnya. Bahan bisa berubah,” ujar Bjelac.

Bawa injektor otomatis epinefrin

Obat resep yang dikenal sebagai epinefrin adalah pertolongan pertama saat anak mengalami reaksi alergi parah. Obat ini membantu anda mengendalikan respon alergi yang tidak terkendali. Bjelac menyarankan kepada siapa pun yang memiliki alergi makanan yang parah harus selalu membawa injektor otomatis epinefrin.

“Anda tidak perlu selalu menggunakannya, tetapi epinefrin harus dibawa ke mana pun anak anak pergi,” saran Dr. Bjelac.

Ia juga menyebutkan gejala reaksi alergi parah yang memerlukan penggunaan epinefrin, meliputi pembengkakan hingga kesulitan bernapas atau menelan, sesak napas atau mengi, sakit perut, dada sesak, pusing, muntah, pusing, dan biduran atau ruam parah.

“Sangat penting untuk memberikan epinefrin dengan cepat ketika reaksi alergi dimulai,” tegas Dr. Bjelac.

Bekerja sama dengan dokter alergi

Ahli alergi dapat membantu untuk mengetahui cara memahami dan menangani alergi makanan. Dokter alergi juga dapat menyarankan imunoterapi untuk mengobati alergi. Imunoterapi memasukkan dosis kecil alergen untuk menurunkan kepekaan sistem kekebalan tubuh. Tujuannya, yaitu untuk menciptakan toleransi dan mencegah reaksi parah terhadap konsumsi alergen secara tidak sengaja.

“Orang tua dari seorang anak dengan alergi makanan harus merasa diberdayakan setelah mengunjungi spesialis alergi,” kata Dr. Bjelac.

Dukung anak anda mengetahui lebih banyak informasi tentang alerginya

Meskipun alergi makanan menjadi lebih umum, banyak orang kurang memahami kondisinya sendiri, bahkan tidak begitu menanggapi dengan serius tentang hal ini.

“Meskipun kesadaran meningkat, masih ada orang yang tidak menganggap serius alergi makanan,” kata Dr. Bjelac.

Oleh karena itu, bicarakan tentang alergi makanan yang anak anda miliki, kemudian pastikan dia mengetahui memiliki pengetahuan tentang makanan apa saja yang perlu dihindari saat jauh dari pengawasan.

Komentar