SMJTimes.com – Keju merupakan makanan yang berasal dari olahan susu. Keju dapat dikonsumsi secara langsung, maupun sebagai pelengkap makanan utama maupun camilan, seperti omelet hingga sandwich. Keju memiliki berbagai macam tekstur tergantung jenisnya, namun memiliki rasa asin yang creamy. Selain berfungsi sebagai penambah cita rasa, keju juga memiliki beberapa nutrisi, seperti kalsium dan protein tinggi. Selain itu, keju juga menyediakan magnesium dan vitamin B12.
Dilansir dari Eat This Not That, berikut merupakan efek jika anda teratur mengonsumsi keju, menurut beberapa ahli diet.
Meningkatkan kalsium
Kalsium dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga kesehatan tulang. Disamping itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh National Institutes of Health (NIH), kalsium juga disebut dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker, menurunkan tekanan darah dan membantu anda mempertahankan berat badan sehat.
Satu porsi keju (1,5 ons) menyediakan 115–350 miligram kalsium, tergantung varietasnya. Menurut NIH, sekitar 72% asupan kalsium berasal dari produk susu dan makanan dengan tambahan bahan susu. Keju padat memiliki kalsium paling banyak karena kandungan airnya yang lebih rendah. Satu porsi cheddar (1,5 ons) mengandung 305 miligram kalsium, atau sepertiga dari kebutuhan kalsium rata-rata orang dewasa dalam sehari.
Meningkatkan mikrobioma usus
Beberapa jenis keju lunak dan padat termasuk cheddar, edam, feta, parmesan, provolone, gouda, dan gruyere menyediakan probiotik atau mikroorganisme dalam tubuh yang membantu mencegah penyakit. Probiotik ditemukan pada keju yang tidak dipasteurisasi. Penelitian tentang kelangsungan hidup bakteri baik selama pembuatan keju masih terus dilakukan, namun hingga saat ini, satu penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Functional Foods menjelaskan bagaimana mikroorganisme dari keju dapat bertahan dalam pencernaan memberikan manfaat kesehatan.
Menurunkan risiko penyakit jantung
Keju sering disebut sebagai sumber lemak jenuh, sehingga menjadi penyebab meningkatnya risiko penyakit jantung. Namun, ternyata sebuah studi menunjukkan hal yang sebaliknya. Penelitian yang dilaporkan Lancet tidak menemukan korelasi antara asupan olahan susu, termausk keju dengan risiko penyakit jantung koroner.
Penelitian tersebut melaporkan bahwa mereka yang makan lebih dari 1 porsi olahan susu rendah lemak dapat mengurangi risiko penyakit jantung, serangan jantung, atau kematian akibat penyakit jantung.
Dalam European Journal of Nutrition, hasil melaporkan bahwa mereka yang sering makan keju memiliki kemungkinan hingga 18% lebih kecil menderita penyakit kardiovaskular, 14% lebih kecil kemungkinannya menderita penyakit jantung koroner, dan 10% lebih kecil kemungkinannya terkena stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak atau sedikit mengonsumsi keju.
Penulis menyarankan untuk memakan 1,4 ons keju per hari untuk memberikan manfaat kesehatan yang optimal
Memulihkan otot setelah berolah-raga
Penelitian menegaskan bahwa protein whey dan kasein dalam susu dapat meningkatkan pemulihan setelah berolahraga dan membantu merangsang protein otot. Studi dari Journal of Nutrition menemukan bahwa 30 gram protein keju meningkatkan sintesis protein otot, sama dengan mengonsumsi 30 gram protein dari susu. Jika Anda aktif berolahraga dan ingin memulihkan otot setelah latihan, nikmati 2 ons keju sebagai camilan sebelum tidur.
Kendati demikian, perhatikan pula jumlah keju yang dikonsumsi setiap hari. Jangan sampai makan terlalu banyak, karena keju juga tinggi kalori. Selain itu, jika anda tidak toleran dengan laktosa, keju merupakan salah satu olahan susu yang rendah laktosa sehingga umumnya dapat ditoleransi dengan baik, termasuk parmesan, keju swiss, keju biru, gouda, cheddar, brie, camembert, dan edam.
Komentar