SMJTimes.com – Puasa tidak hanya mengendalikan nafsu makan dan minum, namun juga membutuhkan pengendalian emosi yang baik. Sehingga, puasa disebut tidak hanya bermanfaat bagi kesehataan fisik, namun juga memiliki manfaat terhadap kesehatan mental.
Benarkah demikian?
Melansir CNN Indonesia, Ronny Tri Wirasto yang merupakan psikiater sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan bahwa berpuasa dapat menghilangkan stress karena pola makan yang lebih teratur saat puasa.
Pola makan teratur dapat sangat berpengaruh terhadap sistem kendali diri. Sebab, konsumsi makanan secara teratur memengaruhi pola pikir lebih berada dalam aturan. Ia menyebutkan, jadwal makan yang sama saat puasa membuat hormon kortisol lebih terkontrol. Hormon kortisol sendiri adalah hormon yang berhubungan dengan respons tubuh terhadap stres.
“Jadi hormon yang tadinya dinamis naik-turun, bisa lebih ditekan, sehingga menjadi lebih tenang,” kata dia.
Sebuah tinjauan dari Psych Central yang dilakukan pada tahun 2021 menemukan orang berpuasa memiliki skor kecemasan yang lebih rendah. Namun, riset tahun 2022 menyebutkan bahwa berpuasa disebut dapat menyebabkan emosi negatif, seperti mudah marah dan juga emosi positif seperti pencapaian diri dan kendali.
Para peneliti sepakat puasa memang belum bisa terbukti dapat menyembuhkan masalah mental secara keseluruhan, namun mampu memberikan efek kendali diri yang dapat bermanfaat bagi kesehatan mental manusia.
Komentar