Tren E-Commerce Diprediksi Tidak Akan Melambat di Tahun 2023

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Istilah e-commerce sudah terdengar umum di telinga sebagian besar orang Indonesia. Apalagi, bagi mereka yang gemar berbelanja secara online. Beberapa nama e-commerce menjadi pilihan yang tepat untuk orang-orang yang ingin membeli pakaian, makanan, bahkan barang-barang yang menyangkut hobi.

Semua jenis produk telah tersedia di sana, sedangkan pembeli tidak perlu mengeluarkan keringat untuk berkeliling dan mencari. Dengan memanfaatkan search engine, dan satu ketukan, buyer bisa santai di rumah menunggu barang datang.

Kepraktisan itulah yang e-commerce tawarkan kepada para pelanggan. Hal itu pula lah yang mendorong pengguna smartphone untuk mengunduh aplikasi dan berbelanja secara berkelanjutan.

Banyak pilihan e-commerce yang tersedia bagi orang Indonesia, diantaranya adalah Shopee, Lazada, dan lainnya.

Dilansir dari GoodStats, Tokopedia menjadi ecommerce terpopuler jika dihitung dari jumlah klik, yakni 158,35 juta. Selanjutnya, diikuti oleh Shopee dengan 131,3 juta klik, Lazada yang mencapai 26,64 juta klik, Bukalapak dengan 21,3 juta klik, dan Blibli dengan 19,74 juta klik. Sebagai informasi tambahan, hasil ini dihimpun berdasarkan data dari Kuartal II tahun 2022.

Berdasarkan daftar tersebut, menunjukkan bahwa tren berbelanja di e-commerce tidak melambat dan bahkan semakin diminati oleh masyarakat walau kebijakan pembatasan akibat Covid-19 telah ditiadakan.

Dilansir dari Detik, tren e-commerce di Indonesia diprediksi tidak akan melambat dalam waktu dekat karena tingginya minat dan angka konsumen dalam setahun terakhir. Diketahui, warga Indonesia telah menghabiskan sekitar 6,6 miliar jam untuk belanja online selama setahun terakhir.

Adapun BI mencatat nilai transaksi e-commerce saat ini mencapai Rp405 triliun hingga November 2022 (ytd). Angka tersebut mendorong optimisme pada proyeksi nilai transaksi sebesar Rp489 triliun akan tercapai pada tahun 2022.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengungkapkan bahwa target transaksi e-commerce diperkirakan naik 17%, menjadi Rp572 triliun pada tahun 2023.

“Proyeksi BI di 2023 total nilai transaksi untuk uang elektronik naik 25,7%, dari Rp404 triliun menjadi Rp508 triliun. Ini didukung ekosistem yang semakin luas, inovasi dan akseptasi pengguna belanja online,” ungkapnya.

Komentar