Buta Warna, Benarkah Merupakan Keturunan?

Bagikan ke :

SMJTimes.com – Dalam sebuah tes kesehatan sering kali kita dihadapkan pada sebuah tes seperti menebak sebuah angka yang terbentuk dari gambar berwarna-warni. Sejatinya, tes tersebut berfungsi untuk mengetahui apakah kita memiliki indikasi buta warna atau tidak. Pada beberapa pekerjaan, kondisi penglihatan ini dapat menjadi salah satu pertimbangan kelulusan dalam sebuah rekrutmen.

Buta warna sendiri merupakan kondisi di mana indra penglihatan tidak mampu membedakan warna secara wajar. Penderita penyakit buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, seperti hijau, merah dan kadang biru. Kondisi ini terkadang disebut juga dengan defisiensi warna.

Kondisi ini tidak menyebabkan masalah kesehatan yang berarti, karena penderita akan terbiasa seiring dengan berjalannya waktu. Kendati demikian, kelainan penglihatan ini dapat memengaruhi aktivitas penderita, misalnya mereka mungkin mengalami kesulitan membedakan warna makanan, obat-obatan, atau rambu lalu lintas.

Lantas, apa yang menyebabkan kondisi kelainan ini?

Buta warna merupakan kondisi yang diwariskan dari orang tua. Kebanyakan, kelainan ini diturunkan oleh ibu kepada anak laki-lakinya. Kondisi ini juga lebih banyak dialami oleh pria, meski tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada anak perempuan.

Dilansir dari HelloSehat, kondisi penglihatan ini diturunkan pada kromosom ke-23. Kromosom ini juga berperan dalam menentukan jenis kelamin. Kromosom merupakan struktur gen yang bertugas untuk menginstruksikan pembentukan sel, jaringan, dan organ di dalam tubuh.

Dilansir dari Kompas, kelainan ini biasanya lebih sering diturunkan pada anak laki-laki dari ibunya. Hal ini disebabkan karena gen buta warna ada pada kromosom X, sehingga anak perempuan yang memiliki kromosom XX harus memiliki dua gen dari kedua orangtuanya. Sementara anak laki-laki yang memiliki kromosom XY hanya membutuhkan satu gen.

Sang ibu biasanya menjadi pembawa kelainan genetik tersebut. Perempuan yang membawa kelainan genetik belum tentu akan mengidap kelainan dalam melihat warna ini, namun kemungkinan dia akan melahirkan bayi dengan kondisi tersebut. Sementara itu, laki-laki yang menderita buta warna berpeluang kecil menurunkan gen tersebut, kecuali ia memiliki pasangan yang juga membawa genetik tersebut.

Buta warna juga dapat terjadi akibat beberapa penyakit tertentu, seperti diabetes, glaukoma, dan multiple sclerosis.

Komentar